Tetapi, pemerintah selalu terlihat tidak berdaya menghadapi kartel daging sapi yang bersembunyi di balik kedok hukum ekonomi pasar dan hukum penawaran-permintaan.
Keputusan pemerintah membuka keran impor daging kerbau dari India dengan alasan untuk mendorong turunnya harga daging sapi di pasaran mendapatkan kritik dari Dewan Perwakilan Rakyat.
Sayangnya, strategi mendatangkan daging sapi beku impor itu sepertinya salah sasaran. Pasalnya, masyarakat justru mencari daging sapi segar alias yang baru dipotong untuk keperluan sehari-hari pada bulan puasa dan lebaran nanti.
Sejak tahun lalu, kata dia, pemerintah juga gagal melakukan pendataan yang akurat terhadap stok daging sapi dan sapi hidup, akibatnya, harga daging terus melesat naik hingga saat ini.
Mengapa feedloter melawan pemerintah dengan cara mengeluarkan surat edaran mogok? Menurut Khudori, hal ini dikarenakan keuntungan yang didapatkan feedloter telah dipangkas habis oleh pemerintah.
John Liano mengatakan, kejadian naiknya harga daging sapi ini terjadi justru lantaran ulah pemerintah sendiri. Dia mengatakan, pemerintah salah hitung soal stok sapi siap potong yang tak mau diakui pemerintah.
Polisi mencurigai dalam satu feedloter itu tersedia sapi siap potong tapi tidak dipotong. Saat ini polisi telah mengantongi 41 feedloter, dan tengah melakukan penyelidikan, apakah ada indikasi pelanggaran hukum atau tidak.
Pemerintah meyakini melonjaknya harga daging karena adanya permainan pihak tertentu yang menahan stok, sementara Komite Daging Sapi Jakarta menilai melonjaknya harga karena pasokan yang terbatas.
