Upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA) setelah kalah oleh gugatan warga Bidaracina di Pengadilan Tata Usaha (TUN), membuat warga berang.
Kalau Gubernur bersikeras mengajukan kasasi terkait putusan SK warga Bidaracina, itu berarti Ahok melawan kehendak rakyat yang notabene pemilihnya pada pilkada lalu.
Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta akhirnya mengabulkan permohonan warga Bidaracina terkait SK kedua Gubernur DKI Jakarta soal penetapan lokasi pembangunan Inlet Sodetan Kali Ciliwung ke Banjir Kanal Timur.
Terbitnya Surat Keputusan (SK) Gubernur DKI Jakarta Nomor 2779/2015 tentang sodetan Kali Ciliwung membuat warga Bidaracina resah. Mereka resah lantaran dalam SK kedua terkait sodetan Ciliwung itu, Ahok menegaskan perluasan area terdampak dari sebelumnya 6000 meter persegi menjadi 10.000 meter persegi.
Proyek sodetan Kali Ciliwung yang dibangun untuk mengalirkan limpasan arus Sungai Ciliwung ke Banjir Kanal Timur teryata berbuntut gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (TUN).
Pemerintah DKI Jakarta mengebut pengerjaan pemasangan turap di Kawasan Bukit Duri Jakarta Selatan, Selasa (16/2). Pekerjaan tersebut bagian dari proyek normalisasi Sungai Ciliwung. Sejauh ini pemasangan Sheet Pile atau turap di lokasi tersebut sudah mencapai sekitar 80%.
Pelaksanaan pembangunan proyek sodetan Kali Ciliwung sampai saat ini masih menghadapi masalah besar. Salah satu permasalahannya adalah pengadaan lahan.
Selain menggugat soal ganti rugi dan dugaan munculnya nama "siluman" sebagai pemilik lahan di Bidaracina, warga juga keberatan dengan sikap Pemprov DKI Jakarta yang tidak konsisten.
"Biar pengadilan aja yang memutuskan, kita sudah menghadap ke berbagai pihak, mengadu sampai menghadap hukum...tinggal menghadap Tuhan aja ini kita yang belum," keluh warga.
Pengerjaan Normalisasi Kali Ciliwung yang kini memasuki tahap pemasangan tiang pancang penahan dinding kali, dijanjikan Gubernur DKI Jakarta Ahok akan selesai pada 2016.
Setelah desain selesai, proses selanjutnya akan dibahas mengenai teknologi dan waktu pengoperasiannya. Nantinya, Kali Ciliwung akan disulap menjadi objek wisata yang juga dilengkapi dengan water treatment, gedung pendidikan, jogging track, serta penghijauan.
