Polisi mendalami kasus penyerangan pos jaga di Mapolda Sumut. Ada lima orang jaringan pelaku yang diamankan sejauh ini.

"Hasil pengembangan pemeriksaan penyidikan di lapangan, termasuk hasil pemeriksaan, sudah dikembangkan lima orang lainnya," kata Kapolda Sumut Irjen Rycko Amelza Dahniel, Minggu (25/6).

Rycko mengatakan kelima orang itu diduga memiliki peran membantu proses penyerangan pos jaga. Namun, Rycko belum menjelaskan identitas kelima orang yang diamankan tersebut.

"Masing-masing perannya ada yang membantu proses perencanaan, memperbanyak dokumen-dokumen propaganda, membantu memperbanyak dokumen video ISIS Suriah, membantu memperbanyak percetakan," jelasnya.

Menurut Rycko, hasil pemeriksaan sementara menerangkan bahwa pelaku sudah merencanakan aksi tersebut seminggu belakangan ini.

Rycko melanjutkan, kelima orang itu diamankan di beberapa tempat yang ada di Medan. "Jaringan yang melakukan penyerangan tadi pagi hasil penyidikan Densus 88 ada jaringan di Jawa dan wilayah Sumatera. Jaringan JAD, dimana spesifik sasarannya anggota Polri dan merebut senjata," ujarnya.

Saat ini, kelima orang tersebut sebagian masih dalam pemeriksaan dan sebagian lainnya masih dalam pengembangan.

"Istri pelaku termasuk di antaranya (yang diamankan). Istri (pelaku) SP. Sementara, untuk Bripka Ginting (petugas jaga) dalam keadaan sehat dan sekarang istrirahat," ujar Rycko.

Terkait kejadian ini, Rycko meminta jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanan kepada personel yang sedang menjalankan tugas. "Termasuk juga di Mako serta asrama polisi, tanpa mengganggu proses pelayanan masyarakat," tuturnya. (dtc/mfb)

BACA JUGA: