-
Apa Setelah Koalisi Besar Pemerintahan Jokowi?
Minggu, 28/07/2019 18:57 WIBGerindra Gamang Pilih Oposisi atau Koalisi
Jum'at, 26/07/2019 17:33 WIBPilihan Terbaik Gerindra Tetap Oposisi
Jum'at, 26/07/2019 16:48 WIBDedy Mizwar Bakal Kehilangan Dukungan Koalisi Gerindra, PAN dan PKS
Senin, 25/12/2017 15:02 WIB
JAKARTA, GRESNEWS.COM - Pasangan duet Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu kemungkinan besar akan kehilangan dukungan dari Koalisi Prabowo, Partai Gerindra, PKS dan PAN, yang sebelumnya memberi dukungan terhadap pasangan ini. Perubahan konstalasi ini menyusul ketertarikan koalisi ini untuk mendukung Sudrajat di Pilgub Jabar.
Nama Mayjen (Purn) Sudrajat tergolong muncul belakangan dalam bursa nama calon gubernur Jabar. Gerindra lebih dulu menyatakan dukungannya pada Sudrajat.Belakangan Gerindra meminta dukungan dua partai koleganya PAN dan PKS untuk sama-sam mendukung Sudrajat.
Sinyalemen itu disampaikan Sekjen PAN Eddy Soeparno di DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (24/12).
"Tadi saya dengarkan Pak Sohibul bahwa teman juga sudah dengar bahwa PKS akan menyampaikan hari Rabu nanti kita akan menyampaikan internal mudah-mudahan PAN juga akan menyampaikan dalam waktu dekat," ujar Eddy.
Penyampaian kepututusan itu rencananya akan disampaikan tiga partai PKS, PAN dan Gerindra secara bersama-sama di Jabar.
PAN menyatakan membuka diri mengusung untuk Sudrajat di Pilgub Jabar, mengikuti langkah Gerindra. PAN kini mencoba menjalin komunikasi dengan Gerindra dan PKS.
"Ini ada dinamis, ada komunikasi terbaru dengan Gerindra, yaitu dengan munculnya Pak Sudrajat, Jenderal Sudrajat. Ada komunikasi yang dibangun antara PAN, PKS, dan Gerindra. Sedang dimatangkan," tutur Ketua DPP PAN Yandri Susanto di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/12).
Prabowo Subianto sebelumnya secara resmi mengusung Sudrajat di Pilgub Jawa Barat. Prabowo mengaku merayu PAN dan PKS agar dua partai ini mengikuti jejak partainya. Gerindra menamakan koalisi dengan PKS dan PAN, andai jadi terbentuk, dengan sebutan ´Koalisi Reuni´. (dtc/rm)Gerindra Bertekad Menangi Pilkada Jawa untuk Pencapresan Prabowo
Selasa, 02/05/2017 12:13 WIBWakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengatakan Gerindra akan berupaya memenangkan pilkada di wilayah Jawa. Setelah DKI berhasil direbut, pihaknya akan berupaya memenangkan Pilkada di Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Jawa Tengah akan menggelar pilkada pada 2018 mendatang.
Pemenangan Pilkada di Pulau Jawa itu dalam rangka untuk mensukseskan pencalonan Prabowo Subianto menjadi Presiden pada 2019 mendatang.
Menurut Fadli saat ini kader dan pengurus Gerindra dari tingkat DPC sampai DPD menghendaki Prabowo Subianto maju di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019.
"Semangatnya dari bawah seluruh Indonesia, kader, pengurus dari DPC, DPD Pak Prabowo harus maju lagi (Capres 2019)," katanya, Selasa (2/5).
Adanya aspirasi itu, Fadli mengatakan sudah selayaknya semua sumber daya Gerindra akan diarahkan untuk mendukung Prabowo menjadi Capres 2019. Untuk pencalonan itu, Gerindra bertekad memenangkan Pilkada di wilayah Jawa.
Sebagai test case, selain DKI Jakarta Gerinda akan berjuang mati matian untuk memenangkan pilkada di Jawa Barat. Soal calon, Fadli mengaku saat ini Gerindra bersama PKS masih mencari calon yang memiliki elektabilitas kuat untuk menyaingi calon yang ada.
"Tapi saat ini, Gerindra belum memutuskan bakal calon yang akan diusung," tuturnya.
Namun Anggota Dewan Penasihat DPD Partai Gerindra Jawa Barat Radar Tri Baskoro memastikan, di Jawa Barat Gerindra tidak akan mendukung Ridwan Kamil. Alasannya Ridwal Kamil telah didukung oleh Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Sementara NasDem telah mendeklarasikan diri untuk mendukung Jokowi di Pilpres 2019.
"Saya kira Pak Ridwan Kamil sudah di luar radar. Karena beliau menerima dukungan Nasdem, yang mendukung Jokowi di 2019, itu sudah tertutup buat beliau (Ridwan Kamil)," kata Tri. (dtc/rm)Susun Pengurus Baru, Gerindra Kebanjiran Nama Beken
Rabu, 08/04/2015 15:30 WIBAda yang menarik dari susunan kepengurusan Gerindra teranyar ini. Partai besutan Prabowo ternyata kedatangan nama baru yang sebelumnya sudah cukup beken di dunia politik Indonesia.
Mahfud Digadang Jadi Ketua Umum Gerindra
Senin, 01/09/2014 10:00 WIBSepeninggalan Ketua Umum Gerindra Prof. Suhardi beberapa hari lalu membuat posisi Ketua Umum Partai Gerindra saat ini kosong. Santer kabar bahwa posisi tersebut akan digantikan oleh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.
Ada Apa Kader Partai Gerindra Membelot Dukung Jokowi?
Minggu, 08/06/2014 17:00 WIBHarris mengatakan menghormati pilihan masyarakat ketika memilih nanti. Menurut dia, pilihan yang dia ambil bukan karena Jokowi lebih baik daripada Prabowo, tetapi hanya sebatas penyampaian isi hati dan pikiran. "Siapa pun pilihan masyarakat, saya harap pilihlah pemimpin yang paling sedikit masalahnya," ujar Harris dalam acara tersebut.
Apa Benar Warga Nahdliyin Lebih Memilih Prabowo?
Selasa, 06/05/2014 11:00 WIBLembaga Survei Nasional (LSN) menilai berdasarkan survei yang dilakukan bahwa bakal calon presiden (capres) Partai Gerindra Prabowo Subianto lebih dipilih kaum nahdliyin dari pada dua capres lainnya.
Hantu Masa Lalu Prabowo Subianto
Jum'at, 02/05/2014 17:00 WIBCapres Prabowo Subianto punya rekam jejak masa lalu yang buruk. Tersangkut kasus penculikan aktivis pada periode 1997-1998 hingga di berhentikan dari TNI.
Dukungan PPP ke Gerindra Ternyata "Inkonstitusional"
Rabu, 23/04/2014 23:00 WIBDinamika yang terjadi di internal PPP ternyata berdampak pada partai Gerindra. Dukungan yang pernah diberikan PPP lewat pernyataan Ketua Umumnya Suryadharma Ali ternyata baru sebatas omongan bukan formal partai.
Prabowo Terus Dekati Elite Nahdliyin
Rabu, 16/04/2014 20:01 WIBKetua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Suhardi mengakui partainya tengah menjalin silaturahmi intensif dengan petinggi organisasi Nahdlatul Ulama (NU).
Ini Tanggapan Aktivis Terkait Manifesto HAM Prabowo
Senin, 31/03/2014 17:00 WIBMenurutnya sosok Prabowo merupakan bagian dari rezim militer Soeharto, sehingga watak itu sangatlah melekat yaitu watak dan karakteristik kekerasan. Terbukti pada saat kampanye di Stadion Gelora Bung Karno, dia menilai kampanye yang diselenggarakan oleh Partai Gerindra sangat bernuansa kampanye intimidatif dan provokatif dengan berorasi menuding partai lain.
Pilah-Pilih Cawapres Versi Gerindra
Rabu, 19/02/2014 12:01 WIBPengamat Politik The Habibie Center Bawono Kumoro mengatakan potensi berkoalisinya Partai Gerindra dan PKS bisa saja terjadi. Akan tetapi dengan melihat kondisi PKS saat ini, menurut Bawono, Partai Gerindra tentu akan sangat mempertimbangkan hal itu.
Prabowo Mulai Pendekatan ke Muhammadiyah
Rabu, 08/01/2014 20:19 WIBKunjungan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Soebijanto kepada Din Syamsuddin dinilai pengamat sebagai upaya mencari dukungan ormas Islam terbesar kedua setelah organisasi Nahdlatul Ulama dan kemungkinan koalisi.