JAKARTA, GRESNEWS.COM - Pemerintah baru saja meluncurkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebagi program jaring pengaman sosial. Namun rupanya bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo, kartu-kartu "sakti" untuk menyejahterakan rakyat itu belum cukup. Tahun depan rencananya, pemerintah akan mengeluarkan kartu e-money untuk masyarakat agar mendapatkan beras untuk rakyat miskin (raskin).

Menteri Badan Usaha milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan nantinya masyarakat tidak lagi diberikan beras, melainkan diberikan e-money yang sekaligus dibuatkan rekening khusus. Dia mengatakan program kartu e-money untuk raskin hanya khusus untuk membeli beras, tidak bisa digunakan untuk membeli barang apapun.

Menurutnya keunggulan dalam kartu e-money raskin, masyarakat bisa menentukan kualitas beras yang ingin dikonsumsi. "Kualitas beras kan beraneka ragam, ada yang lebih mahal dan ada yang murah," kata Rini di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (3/11).

Rini mencontohkan masyarakat bisa membeli beras dengan tingkat kerusakan (broken) II dengan harga Rp10.000, dan tingkat broken X dengan harga Rp6.000. Menurutnya dengan selisih harga Rp4000 per kg, akan sangat lumayan bagi masyarakat, dengan anggapan masyarakat lebih memilih tingkat broken X dapat menabung Rp4000.

Rini mengatakan rencananya program kartu e-money akan diluncurkan pada tahun depan. Program tersebut dicanangkan oleh Presiden Jokowi. Menurutnya Presiden Jokowi menginstruksikan agar bantuan sosial harus tepat sasaran, pemanfaatannya tepat dan bukan untuk konsumtif tetapi optimal untuk produktif. "Insha Allah di tahun 2015, program ini nanti melalui Menteri Sosial," kata Rini.

Menanggapi rencana pemerintah ini, pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo mengatakan pemerintah harus membuat rancangan kebijakan yang jelas dalam memberlakukan kartu e-money untuk raskin. Hal itu dikarenakan pemberlakuan pemberian raskin berasal dari APBN. "Sasaran yang ditujukan dapat tepat sasaran sepanjang pengelolaan pemerintah berjalan dengan lancar tanpa kekurangan," kata Agus, Senin (3/11).

Kendati demikian, Agus mengaku dirinya belum mengetahui mekanisme pemberlakuan kartu e-money untuk raskin, siapa yang mengelola dan bertanggung jawab atas pengelolaan serta pengawasan kartu e-money. "Ya kalau mengurangi beban masyarakat ya bisa saja. Tapi kalau tambah kaya ya tidak," kata Agus.

BACA JUGA: