JAKARTA - Jumlah Pembantu Rumah Tangga (PRT) di Jakarta mencapai 2,5 juta jiwa dan 90% di antaranya adalah perempuan yang setengahnya sudah berkeluarga.

Demikian dikatakan Ari Sunarijati dari Federasi SPSI (serikat pekerja seluruh indonesia) saat menghadiri peluncuran Rembuk Warga Jakarta untuk Mengawal Jakarta Baru di Bundaran HI, Minggu (16/12).

Ari menjelaskan, masih banyak kasus tidak menyenangkan dihadapi para PRT yang salah satu penyebabnya adalah kurangnya pelatihan kepada PRT, seperti dalam penggunaan peralatan rumah tangga di keluarga menengah atas. Dan tak sedikit PRT yang masih ditariki komisi oleh agen penyalur pembantu rumah tangga.

Karena itu, ia menilai salah satu cara untuk memberikan perlindungan kepada PRT adalah dengan segera membuat undang-undang.

"Kami meminta negara segera meratifikasi konvensi ILO (International Labour Organization) nomor 189 tentang kerja layak untuk PRT. Tuntutan ini juga telah dibawa ke kementrian tenaga kerja dan pemberdayaan perempuan dan anak," kata Ari.

BACA JUGA: