JAKARTA - Anggota Badan Pemeriksa Keuangan, Bahrullah Akbar, menilai dalam proses transformasi PT Jamsostek menuju BPJS, Jamsostek belum efektif mengevaluasi kebutuhan pegawai dan beban kerja untuk mendukung penyelenggaraan program Jaminan Hari Tua. Jamsostek juga belum efektif dalam mengelelola data peserta jaminan sosial tenaga kerja.

"Mereka masih perlu membenahi sistem informasi dan teknologi informasi yang mendukung kehandalan data," kata Akbar membacakan hasil audit BPK di kantornya, Jakarta, Kamis (27/9)

Badan penyelenggara Jamsostek belum efektif melakukan perluasan dan pembinaan kepesertaan. Jamsostek juga tidak efektif memberikan perlindungan dengan membayarkan manfaat jaminan hari tua kepada 1.024.468 peserta tenaga kerja usia pensiun dengan total saldo jaminan hari tua sebesar Rp1,85 triliun. "Masih terdapat beberapa kelemahan dalam pemantauan piutang hasil investasi," tuturnya.

BACA JUGA: