JAKARTA, GRESNEWS.COM - Partai Demokrat akan menggelar kongres pada 11-13 Mei 2015. Agenda terpenting dalam kongres itu tentunya adalah pemilihan ketua umum. Meski belum mengiyakan, ketua umum Partai Demokrat saat ini Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) digadang-gadang bakal kembali memimpin partai berlambang bintang mercy ini sampai 2020.

Pesaingnya adalah anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo dan Wakil Ketua Majelis Tinggi partai Demokrat, Marzuki Alie. Hanya saja, persaingan menuju kursi ketua umum ini diprediksi bakal hanya menjadi pemanis saja.

Pasalnya, di internal partai sendiri kabarnya memang sudah menyiapkan "karpet merah" untuk mendapuk kembali SBY ke puncak tertinggi pimpinan partai itu. Buktinya, penyelenggara kongres Partai Demokrat jauh-jauh hari sudah memberi sinyal akan menaikkan syarat ambang batas minimal dukungan bakal calon ketua umum partai.

Anggota steering commite (SC) Ruhut Sitompul mengatakan, strategi menaikkan syarat dukungan tersebut adalah upaya agar peluang bagi calon lain yang ingin bersaing dengan SBY tertutup. Ruhut mengungkapkan, semula syarat dukungan daerah setiap bakal calon minimal 20 persen, kini dinaikkan menjadi 30 persen.

Persentase dukungan itu bahkan bisa berubah hingga ke angka 40 persen karena panitia pemilihan ketua umum sudah membahasnya. Hitung-hitungan Ruhut, dengan syarat batas 20 hingga 30 persen masih membuka peluang menghasilkan dua bakal calon. "Hari ini SC akan membahas untuk dinaikkan," kata Ruhut di Nusantar III, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (15/4).

Anggota DPR yang duduk di Komisi III DPR RI itu membenarkan, peningkatan ambang minimal dukungan bakal calon ketua umum itu adalah bagian dari rencana awal untuk melakukan aklamasi dalam pemilihan ketua umum partainya. Desakan agar SBY kembali memimpin Partai Demokrat, kata Ruhut, muncul dari 34 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan sekitar 500 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) pemilik suara di kongres.

"Pak SBY memang belum menjawab permintaan kadernya untuk kembali memimpin partai, namun yakinlah Pak SBY pasti bersedia," tegasnya.

Sementara melihat peluang kandidat lain yang ingin bersaing dengan SBY, terangnya, akan berguguran dengan sendirinya ketika SBY sudah menyatakan secara resmi bersedia kembali memimpin Demokrat. "Sejak awal Pak Ahmad Mubarok sudah menyatakan tidak akan mencalonkan diri sebagai ketua umum jika Pak SBY kembali bersedia memimpin partai," ungkap Ruhut.

Terkait hal ini, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok memang pernah mengatakan ada tiga kandidat calon ketua umum yang siap bersaing dengan SBY. Ketiganya adalah, dirinya sendiri, Pramono Edhie, dan Marzuki Alie.

Menurut Mubarok, SBY belum tentu maju dalam pemilihan Ketua Umum Demokrat lantaran belum menyatakan kesediaannya hingga sekarang. Bisa saja, kata Mubarok, SBY justru mengusulkan nama lain untuk menjadi ketua umum.

"Saya lihat SBY berpikiran jernih. Bisa saja beliau menyodorkan satu nama," kata Mubarok, Jakarta, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: