JAKARTA, GRESNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan isu penyadapan jaringan Indonesia yang akhir-akhir ini santer diberitakan media merupakan trik lama yang kembali digunakan Australia. Menurut Retno, wacana penyadapan adalah cerita lama (old story) karena strategi tersebut pernah digunakan Australia pada tahun 2009 lalu.

"Penyadapan isu lama yang yang dimunculkan kembali oleh Australia," ujar Retno di Gedung Palapa Kemlu, Jum´at (6/3).

Seperti dilansir media lokal Australia The Sydney Morning Herald (SMH), Kamis (5/3/), US Intelligence Contractor Edward Snowden mengungkap rencana penyadapan yang dilakukan oleh Agen Spionase Elektronik dan Direktorat Sinyal Australia terhadap jaringan Telkomsel Indonesia.

Snowden menyebut, kedua agen tersebut bekerja sama dengan Biro Keamanan Komunikasi Selandia Baru untuk memata-matai jaringan telekomunikasi Indonesia dan Pasifik Selatan.

Bahkan, Australia dan Selandia Baru diketahui mencegat komunikasi satelit dan kabel telekomunikasi bawah laut serta berbagai data dari panggilan telepon, email, maupun pesan media sosial.

Akibat aksi penyadapan, National Security Agency (NSA) Amerika Serikat tahun 2012 mengungkapkan Australian Signals Directorate (ASD) diketahui telah mencuri hampir 1,8 juta kunci utama transkrip komunikasi pengguna jaringan Telkomsel Indonesia. NSA juga mengungkapkan, ASD bahkan mengakses panggilan data Indosat, operator telekomunikasi satelit domestik Indonesia dan data pejabat Indonesia.

Namun, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu enggan memberi komentar terkait informasi penyedapan tersebut. Ryamizard mengaku hingga saat ini dirinya belum memperoleh informasi akurat mengenai penyadapan yang dilakukan Australia.

"Saya belum mendengar informasi lengkap terkait penyadapan ini," ujar Ryamizard Ryacudu di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

BACA JUGA: