JAKARTA, GRESNEWS.COM - Para pengamat politik memprediksi peluang kemenangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk terpilih kembali sebagai ketua umum Partai Demokrat di kongres Mei 2015 nanti masih sangat kuat. Pasalnya belum ada sosok yang mempunyai kapabilitas sejajar dengan SBY. Di sisi lain, hal ini dianggap sebagai kegagalan Demokrat sebagai partai politik (parpol) besar yang tidak menyiapkan regenerasi dengan baik.

"Masih belum terlihat ada yang benar-benar berani menggeser SBY," ujar Pengamat Politik Medrial Alamsyah kepada Gresnews.com, Minggu (21/12).

Sebab, wibawa politik dan jaringannya yang dimiliki SBY belum ada yang mengalahkan. "Jika Anas tidak tersandung masalah, maka mungkin bisa menyaingi SBY dengan jaringan dan pengalaman organisasi yang kuat, sekarang tidak ada," katanya.

Hal yang sama juga dikatakan Pengamat Politik Komunikasi, Emrus Sihombing, kalkulasi politik  Gede Pasek Suardika yang namanya muncul akhir-akhir ini sebagai caketum terhitung masih negatif. "Kecil peluangnya untuk mengalahkan SBY," katanya kepada Gresnews.com, Minggu (21/12).

SBY dinilai masih sebagai tokoh  sentral di partai berlambang Mercy ini. Sejauh ini dirinya belum melihat ada tokoh yang mampu menggantikan posisi SBY sebagai pemersatu. Terkecuali jika SBY tidak mencalonkan diri lagi, maka nama-nama seperti Ani Yudhoyono ataupun Ramadhan Pohan dianggapnya bisa menjaga keseimbangan Partai Demokrat.

Sebagai mantan ibu negara, tak bisa ditampik, Ani juga memiliki peranan sentral seperti SBY. Ia dirasa mempunyai pengaruh di tataran kader, pengurus, dan pemilih di Demokrat. Dengan susunan Ani sebagai ketum, Ramadhan Pohan bisa ditempatkan sebagai Sekjen menggantikan Edie Baskoro.

"SBY masuk dewan pembina, Ibas diganti karena nanti bisa dianggap partai milik keluarga," usulnya.

Belum adanya tokoh yang menonjol selain SBY di sisi lain juga dianggap sebagai kelemahan, bahkan kegagalan partai sebesar Demokrat. Pasalnya regenerasi tidak berjalan dengan baik. Sebagai partai besar wajib hukumnya mempersiapkan kader-kader pengganti minimal sekaliber ketua sebelumnya.

Sebab tugas partai salah satunya untuk mempersiapkan pemimpin yang berkualitas bagi rakyat ke depannya. "Paling tidak sejajar dengan SBY, punya kapabilitas dan pengaruh kuat, lebih baik kalau melampaui ketum sebelumnya," ujarnya.

Namun, Demokrat saat ini dianggap masih membutuhkan figur SBY sebagai pemersatu kader dan pemimpin yang kharismatik. Dalam internal Demokrat sendiri, SBY dianggap masih memiliki konsep, visi-misi yang jelas membawa Demokrat ke arah yang lebih baik.

"Kami masih mendorong SBY menjadi Ketua Umum kembali," ujar politikus Demokrat, Vena Melinda kepada Gresnews.com, Minggu (21/12).

Meski mendorong majunya SBY, namun Vena menolak anggapan tak ada regenerasi dan iklim demokrasi dalam partainya. "Hadirnya Gede Pasek, menunjukan iklim demokrasi terbuka dan tidak menimbulkan perpecahan," katanya.

Sebelumnya, Gede Pasek sempat melontarkan keinginannya maju sebagai caketum di Kongres 2015 nanti. Ia tak ingin SBY menang secara aklamasi, sebab ia menduga ada dukungan untuk SBY dari ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dengan tanda tangan di atas materai. Saat ini Gede sedang dalam taraf meminta dukungan dari kader Demokrat lain.

"Jangan sampai Demokrat tenggelam sebagai partai keluarga. Saya siap berkompetisi dengan siapa pun,” ungkapnya.

BACA JUGA: