JAKARTA, GRESNEWS.COM - Sejak kedatangan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, satu persatu pembantu Presiden Joko Widodo dalam Kabinet Kerja melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kali ini giliran Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo yang memberikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

"Ya kita serahkanlah, kita serahkan secara resmi," ujarnya di Lobi Gedung KPK, Senin (10/11).

Namun, ketika ditanya para awak media berapa jumlah harta yang dilaporkan, Tjahyo enggan mengatakannya. "Biar KPK yang meneliti," tandasnya.

Tjahyo juga menampik tudingan dirinya terakhir melaporkan hartanya itu pada 2001. Menurut mantan Sekjen PDI Perjuangan ini, ia selalu rajin memberikan laporan harta kekayaannya kepada KPK hingga 2010 lalu. Sebagai bukti, ia juga memperlihatkan fotokopi tanda terima laporannya kepada para wartawan.

Dalam situs LHKPN KPK tertera bahwa Tjahjo terakhir melaporkan hartanya tahun 2001 lalu. Namun, hal itu telah diklarifikasi oleh Juru Bicara KPK Johan Budi. Menurut Johan, mantan anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan itu memang terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 2010.

"Saya sudah dapat datanya, Tjahjo Kumolo sudah lapor 2010," kata Jurubicara KPK, Johan Budi di Kantor KPK Jakarta, Rabu (29/10).

Hal yang membuat laporan tersebut belum masuk situs resmi KPK lantaran ada dokumen yang masih diklarifikasi oleh bagian LHKPN KPK. Jadi yang terbaca saat dicek di mesin, laporan Tjahjo muncul terakhir kali tahun 2001.

"Kita lagi mengklarifikasi satu dokumen. Ada kekurangan dokumen," tandas Deputi Pencegahan KPK itu tanpa merinci.

Dalam laporannya yang tertera pada situs KPK, nama Tjahyo terakhir kali muncul memberikan LHKPN pada 15 Mei 2001. Ketika itu ia tercatat memiliki harta Rp511.571.313.

Harta tidak bergerak yang dimiliki Tjahjo terdiri dari beberapa tanah dan bangunan yang tersebar di Kabupaten Bogor dan Kota Semarang. Asetnya tersebut memiliki nilai sebesar Rp87.119.000. Sedangkan harta bergerak milik Tjahjo diketahui berupa 4 unit mobil berbagai merek senilai Rp267.600.000.

Harta bergerak Tjahjo juga ada yang berupa Logam mulia, batu mulia, barang-barang seni dan barang-barang antik senilai Rp15.000.000. Selain itu, dia juga mempunyai surat berharga senilai Rp12.500.000 serta Giro setara kas lainnya sebesar Rp129.352.313.

BACA JUGA: