JAKARTA, GRESNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia memiliki pekerjaan besar untuk meningkatkan kontribusi koperasi terhadap perekonomian negara. Kendati telah meningkat hingga 2 kali lipat, selama ini sumbangan koperasi terhadap perekonomian dinilai masih sangat kecil yaitu 3,9 persen. Jauh jika dibanding dengan Perancis dan Belanda yang mencapai 18 persen,  maupun Selandia Baru yang telah mencapai 20 persen terhadap perekonomian negara tersebut.

"Inilah pekerjaan besar kita, pekerjaan besar kita ada disini. Agar kontribusi koperasi terhadap perekonomian nasional itu meningkat secara drastis," kata Presiden Jokowi pada acara Peringatan Hari Koperasi Nasional Ke-70, di Lapangan Karebosi, Baru,  Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (12/7) sore.

Presiden mengatakan, banyak koperasi yang baik, yang bisa dijadikan model, bisa dijadikan contoh. Diantaranya KUD Denbatas di Tabanan, Koperasi Kredit Credit Union Mandiri, Koperasi Kospin Jasa yang perputarannya sudah Rp5 triliun sampai saat ini, kemudian koperasi Sidogiri di Jawa Timur perputarannya sudah 18 triliun sampai saat ini.

"Ini koperasi, ada contoh-contoh yang bisa kita lihat," ungkap presiden, seperti dikutip setkab.go.id.

Presiden pun memerintahkan Menteri Koperasi maupun kepada ketua Dekopin, agar mereplikasi contoh-contoh tersebut. "Difotokopi kepada koperasi-koperasi yang lain bagaimana mereka bisa mencapai omset yang tinggi seperti itu, mencapai perputaran uang yang tinggi seperti itu," ujarnya.

Presiden meminta koperasi-koperasi yang ada diajak untuk melihat contoh-contoh yang sudah betul, contoh-contoh yang sudah besar, koperasi-koperasi dengan perputaran uang yang triliun tersebut.

Presiden mengatakan, jika korporasi-korporasi perusahaan besar itu bisa, koperasi mestinya juga harus bisa. Kalau perusahaan swasta itu bisa, koperasi pastinya juga harus bisa melakukan hal yang sama.

"Ajak mereka untuk melihat yang sukses, koperasi yang sukses tadi yang saya sebut dan saya lihat masih ratusan ribuan lain contoh contoh yang saya kira bisa kita pakai untuk contoh-contoh keberhasilan koperasi mengelola usahanya, mengelola kreditnya, mengelola uangnya," tutur Presiden.

Pemerintah, menurut Presiden, sebetul memberikan kesempatan kepada koperasi untuk juga ikut menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dulunya, bunganya 22% sekarang dengan subsidi dari APBN, bunganya bisa ditekan menjadi 9%. "Dan Insha Allah tahun depan akan ditekan lagi menjadi 7%," ujarnya.

Untuk itu presiden mengajak masyarakat semangat untuk menjadikan koperasi sebagai kekuatan bersama, dan kekuatan gotong royong yang diyakini mampu bersaing serta cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman, perubahan zaman, perubahan global saat ini.

Presiden menyebut dibutuhkan kecepatan, dibutuhkan kegesitan, dibutuhkan inovasi. Sekarang ini bukan negara yang besar mengalahkan negara yang kecil, bukan, bukan negara yang kaya mengangkat negara yang miskin bukan, tetapi negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat.

"Sebab itu kita harus bergerak cepat agar bisa berkompetisi dengan negara-negara yang lain," tegas Presiden.

Presiden meminta agar penggerak-penggerak koperasi jangan pernah takut bersaing, jangan pernah takut dengan kompetisi, dengan pelaku pelaku ekonomi lainnya.

"Saya menyakini kekuatan koperasi saat ini masih relevan dalam perekonomian Indonesia dan perekonomian global," kata Presiden. Ia berharap koperasi menjadi salah satu institusi ekonomi rakyat yang penting dalam menghadapi tantangan masa depan.

Presiden juga menyatakan setuju koperasi diperkuat, diberdayakan oleh kita semuanya. Menurutnya pemerintah menempatkan koperasi sebagai institusi utama dalam pelaksanaan kebijakan pemerataan ekonomi dan dalam kebijakan reforma agraria, redistribusi lahan.

Ia menambahkan, pemerintah juga ingin menempatkan koperasi sebagai salah satu penerima yang dapat memanfaatkan konsesi-konsesi yang akan diberikan dengan catatan memiliki kemampuan manajemen dalam pengelolaan konsesi-konsesi lahan yang akan diberikan oleh pemerintah.

"Kalau bisa diberikan 10.000 hektar kenapa tidak untuk koperasi, kalau bisa diberikan 100.000 hektar untuk koperasi Kenapa tidak kita berikan. Kalau perusahaan besar diberikan segede itu, mestinya koperasi juga bisa diberikan sebanyak itu," ujar Presiden.(rm)

BACA JUGA: