JAKARTA, GRESNEWS.COM – Indonesia Police Watch (IPW) berharap, jajaran Polri juga bisa solid dan tidak terbelah menentukan calon pengganti Kepala Kepolisian (Kapolri) Jenderal Polisi Sutarman seperti halnya Tentara Nasional Indonesia (TNI). TNI solid mendukung proses pengangkatan Marsekal Madya Agus Supriatna menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) dan Laksamana Madya Ade Supandi sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) TNI.
 
Para senior yang berbeda angkatan, harus bisa berjiwa besar menerima kehadiran juniornya sebagai Kapolri baru hasil pilihan Presiden Joko Widodo, begitu juga sebaliknya. Misalnya, anggota Polri angkatan Akademi Kepolisian (Akpol) 81 dan 82, bisa rela dan berjiwa besar untuk menerima kader Akpol 83 menjadi Kapolri nantinya.
 
IPW mengaku mendapat informasi calon kuat pengganti Sutarman yang akan memasuki masa pensiun pada Oktober mendatang adalah Komjen Budi Gunawan dari Akpol 83. "Setelah mengangkat KSAU dan KSAL baru, Presiden Jokowi diharapkan bisa segera mengirimkan nama Kapolri baru ke Komisi III DPR pada pekan ini,"  kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane dalam keterangannya, Minggu (4/2).
 
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Mekopolhukam), Tedjo Edhy Purdijanto menyatakan bisa saja Presiden Jokowi mempercepat proses seleksi calon pengganti Kapolri Sutarman. "Bisa saja dipercepat kalau Presiden menginginkan percepatan," kata Tedjo kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (3/1).
 
Namun yang terpenting, lanjutnya, calon pengganti Sutarman harus bersih dari kasus korupsi.  Karena itu, ia mengisyaratkan dalam proses pemilihan calon Kapolri nanti, Presiden kemungkinan membuka ruang untuk kembali melibatkan dan meminta masukan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan  Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
 
Sementara terkait tudingan yang menyebut adanya petinggi Polri yang masuk dalam pencalonan Kapolri terindikasi memiliki "rekening gendut", menurut Tedjo, tetap harus dibuktikan."Percayakan kepada presiden memilih yang terbaik, mohon maaf kalau belum ada bukti jangan dibicarakan," pintanya.

BACA JUGA: