JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kapolri Jendral Badrodin Haiti dan Wakapolri Komjen Budi Gunawan melakukan mutasi besar-besaran di lingkungan Polri untuk mengisi posisi-posisi strategis. Kali ini sebanyak 150 perwira tinggi (Pati) dan perwira menengah (Pamen) mengalami pergantian jabatan sesuai surat telegram yang ditandatangani Budi Gunawan mewakili Kapolri.

Dari keterangan Divisi Humas Mabes Polri, Sabtu (6/6) mutasi besar-besaran ini tertuang dalam dua surat telegram Kapolri berdasarkan dua keputusan Kapolri tertanggal 5 Juni 2015. Dalam surat telegram Kapolri Nomor ST/1243/VI/2015 yang berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor Kep:479/VI/2015 terdapat 78 Pati dan Pamen Polri yang memperoleh mutasi jabatan.  Dalam surat telegram ini sejumlah polda seperti Polda Metro Jaya, Polda Jabar, Polda Kalsel, Polda Kalteng, Polda NTB, Polda Jambi, Polda Lampung dan Polda Maluku Utara mengalami pergantian pucuk pimpinan.  

Kapolda Metro Jaya yang sebelumnya dijabat Irjen Pol Unggung Cahyono digantikan Irjen Pol Tito Karnavian. Unggung selanjutnya menempati jabatan baru baru sebagai Asops Kapolri.  Kapolda Jawa Barat Irjen Mochamad Iriawan bertukar posisi dengan Kadivkum Polri Irjen Pol Moechgiyarto.

Jabatan Kapolda Kalimantan Tengah yang semula ditempati Brigjen Bambang Hermanu digantikan Brigjen Fakhrizal. Brigjen Agung Budi Maryoto, Karodalops diangkat dalam jabatan baru sebagai kapolda Kalsel.

Sementara Kapolda Jambi kini dijabat Brigjen Pol Lutfi Lubihanto, menggantikan Brigjen Pol Bambang Sudarisman yang menduduki posisi baru sebagai Karodalops. Kapolda Kalsel dipercayakan kepada Brigjen Agung Budi Maryoto menggantikan Brigjen Machfud Arifin yang diangkat dalam jabatan baru sebagai Kadiv TI Polri.

Sedangkan Brigjen Edward Syah Pernong yang sebelumnya menjabat Karorenmin Bareskrim Polri menjadi Kapolda Lampung menggeser Brigjen Pol Heru Winarko.

Jabatan Kapolda Malut yang sebelumnya ditempati Brigjen Pol Sobri Effendy digantikan oleh Brigjen Imam Budi Supeno. Sementara Kapolda NTB dipercayakan kepada Brigjen Pol Umar Septono yang sebelumnya menjabat Karobinops SOPS Polri.

Sementara dalam surat telegram Kapolri Nomor ST/1243/VI/2015 berdasarkan Keputusan kapolri nomor kep;480/VI/2015 terdapat 72 Pamen Polri yang dimutasi. Beberapa Pamen yang dimutasi diantaranya Kombes Nico Afinta yang sebelumnya menjabat Kapolresta Medan menjadi Kabagbindik Sespimma Sespim Polri Lemdikpol, Kombes Pol H Darmanto dari jabatan Kasubdit III Dit Tipikor Bareskrim menjadi Kabidpengsos Setukpa Polri Lemdikpol, Kombes Hamidin menempati Pamen Densus 88, serta Kombes Rosyanti Yudha Hermawan meninggalkan jabatan lama Kaden B Ropaminal Div Propam Polri dan selanjutnya sebagai Dirreskrimsus Polda Kaltim.

Ada yang menarik dari Surat Telegram bernomor ST/1242/VI/2015 dan ST/1243/VI/2015. Lembaran yang berisi rotasi atau mutasi sejumlah perwira tinggi dan menengah Polri itu ditandatangani langsung oleh Wakil Kapolri Budi Gunawan atas nama Kapolri.

Beberapa Surat Telegram yang sebelumnya mutasi sejumlah jabatan dilakukan oleh Asisten Sumber Daya Manusia Polri. Sebut saja dalam Surat Telegram SaT/493/III/2015 tertanggal 5 Maret 2015, telegram bertanda tangan As SDM Irjen Haka Astana bertindak atas nama Kapolri.

Belum terkonfirmasi mengenai hal tersebut. Irjen Haka Astana sendiri saat ini dimutasi sebagai Perwira Tinggi Polda DIY dalam rangka pensiun. Posisinya akan diisi oleh Irjen Sabar Rahardjo yang saat ini berdinas di Widyaiswara Utama Sespim Polri. Keduanya pernah menempati posisi Kapolda DIY.

Posisi Haka diisi Irjen Djoko Prastowo yang bertugas di Lemhanas sebagai tenaga ahli pengkajian Bidang Hukum dan HAM. Kursi yang ditinggaklan Djoko diisi oleh Ses NCB Interpol Brigjen Setyo Wasisto. Sementara jabatan Ses NCB Interpol diisi Kombes Amhar Azeth.

Indonesia Police Watch (IPW) melihat mutasi ini untuk meredam gesekan di internal akibat memanasnya hubungan Polri dengan KPK. Sebab diketahui, dicopotnya Sutarman sebagai Kapolri dan Komjen Suhardi Halius sebagai Kabareskrim telah menimbulkan perpecahan dan gesekan di internal polisi.

Karena itu Ketua Presedium IPW Neta S Pane berharap, mutasi kali ini diwarnai dengan semangat reformasi mental dan mengedepankan profesionalisme kepolisian dan bukan hanya  faktor pertemanan satu angkatan. Apalagi saat ini kerja polisi benar-benar disorot.

"Sehingga proses perubahan Polri bisa segera digulirkan secara cepat dan masyarakat bisa merasakan hadirnya polisi sipil yang profesional," kata Neta.

BACA JUGA: