JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kasus kematian dan hilangnya nelayan Indonesia saat mencari ikan di laut semakin meningkat dari tahun ke tahun. Data dari Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) mengungkapkan untuk tahun ini saja sudah 61 nelayan tradisional hilang dan meninggal di laut sepanjang Januari-Mei 2014. "Dibandingkan dengan tahun 2010, jumlah ini terbilang tinggi," kata Sekretaris Jenderal KIARA Abdul Halim dalam pernyataan tertulis kepada Gresnews.com, Senin (26/5).

Dari data yang diperoleh Gresnews.com, kasus-kada juga kasus yang diakibatkan oleh sengketa perbatasan dengan negara lain. Selain dengan Malaysia, kasus terbaru juga melibatkan sengketa perbatasan dengan Papua Nugini.sus ini tak semua murni akibat kecelakan yang disebabkan oleh cuaca buruk. A Kasus tersebut terungkap pada awal Februari lalu. Saat itu sebuah kapal nelayan yang diawaki 10 orang asal Merauke, Papua dibakart tentara Papua Nugini.

Kapal tersebut dianggap melewati perbatasan perairan PNG di kawasan Western Province yang memang berdekatan dengan Merauke. Kapal para nelayan yang diduga terdampar akibat cuaca buruk itu, dibakar tentara PNG. Ke-10 nelayan tersebut kemudian mencoba menyelamatkan diri dengan cara berenang, namun dalam upaya itu diketahui 5 nelayan hilang. Kasus ini sendiri diselesaikan pemerintah lewat jalur diplomatik, namun hingga kini belum jelas kabarnya, termasuk kabar kelima nelayan yang hilang.

Sementara kasus dengan Malaysia juga melibatkan urusan perbatasan di Kepulauan Riau dan Sumatera Utara. Hingga kini kasus itupun belum juga selesai. Untuk kasus di Sumut, satu nelayan bernama Sapriyandi masih hilang hingga kini. Hilangnya Sapriyandi diketahui dari surat yang dikirimkan kakaknya, Sari Purnati kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian Luar Negeri. Dalam surat itu, Sari bercerita, sang adik belum juga kembali setelah ditangkap pihak polisi maritim Malaysia.

"Belum ada kabar berita tentang nasibnya, sementara tekong (nakhoda-red) dan ABK teman adik kami tersebut yang juga warga kami telah dibebaskan oleh polisi Diraja Malaysia dan telah pulang ke kampung halaman berkumpul bersama keluarganya dalam keadaan sehat tanpa kekurangan suatu apapun,"demikian keluh kesah Sari dalam suratnya yang diterima Gresnews.com, Jumat (2/5) lalu.

Tabel: Jumlah Nelayan Hilang dan Meninggal Dunia di Laut

No Tahun Jumlah Nelayan
1 2010 86 jiwa
2 2011 149 jiwa
3 2012 186 jiwa
4 2013 225 jiwa

sumber: KIARA

Dengan semakin tingginya angka ini, kata Halim, sangat mendesak bagi pemerintah untuk mengalokasikan anggaran untuk perlindungan nelayan. "Dengan tingginya angka hilang dan meninggalnya nelayan tersebut mestinya negara mengalokasikan anggarannya untuk memastikan jiwa nelayan terlindungi," ujar Halim. Oleh karena itu, KIARA mendesak Pemerintah Indonesia untuk menyiapkan anggaran khusus di dalam APBN 2015 guna melindungi nelayan tradisional

Dia menyebutkan dalam lima tahun terakhir alokasi anggaran pemerintah di bidang kelautan dan perikanan terus meningkat dari Rp2 triliun menjadi Rp7 triliun. "Sangat disayangkan di tengah anggaran yang meningkat dan kian besarnya resiko yang dihadapi oleh masyarakat nelayan tradisional, Negara belum mengalokasikan anggarannya," tambah Halim.

BACA JUGA: