-
Ekonomi Indonesia Pulih Walau Lebih Lambat dari Perkiraan
Kamis, 24/08/2017 14:30 WIBPerlahan namun pasti perekonomian Indonesia mulai pulih dari arus perlambatan ekonomi dunia. Pada 2015 silam, Indonesia sampai menyentuh level terendah dalam satu dekade terakhir, dengan realisasi pertumbuhan ekonomi 4,8%. Tahun berikutnya, ekonomi Indonesia kembali berbalik tumbuh lebih tinggi dengan realisasi 5,02%. Semua pihak kembali ke jalur optimistis dengan meningkatkan proyeksi untuk 2017 dan 2018.
Bank Indonesia (BI) memproyeksikan ekonomi 2017 bisa mencapai rentang 5-5,4% dan proyeksi pemerintah 5,2%. Akan tetapi hingga kuartal II-2017, ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,01%.
Gubernur BI, Agus Martowardojo, menganggap pemulihan ekonomi Indonesia lebih lambat dari yang diperkirakan. Meskipun pertumbuhannya masih lebih baik dari banyak negara berkembang di dunia. "PDB tumbuh 5,01% pada kuartal kedua 2017, mengindikasikan proses pemulihan yang berlanjut walaupun lebih lambat dari yang diperkirakan," ujar Agus dalam sambutannya saat membuka 11th International Conference, Bulletin of Monetary Economics and Banking 2017 di Gedung BI, Jakarta, Kamis (24/8).
Agus mennjelaskan, Indonesia harus dihadapkan dengan berbagai perubahan di tataran global. Seperti penetrasi ekonomi digital, penurunan pangsa sektor manufaktur, harga bahan bakar yang lebih fleksibel, dan cakupan sistem jaminan sosial yang lebih luas.
Walaupun kondisi pemulihan yang masih berlanjut, akan tetapi ekonomi Indonesia dalam level yang stabil. Inflasi terkendali pada level yang lebih rendah dari perkiraan semula, sehingga mendukung pencapaian sasaran inflasi sebesar 4% plus minus 1% tahun 2017. Hingga Juli, inflasi tercatat 2,60% (ytd) atau secara tahunan mencapai 3,88% (yoy).
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mencatat surplus US$ 700 miliar ditopang oleh surplus transaksi modal dan keuangan sebesar US$ 5,9 miliar melebihi defisit neraca transaksi berjalan sebesar US$ 5 miliar (1,96% PDB). Cadangan devisa bahkan sempat menembus level tertinggi, yaitu US$ 127,7 miliar.
"Cadangan devisa pada Juli 2017 mencapai rekor baru sebesar US$ 127,76 miliar sejak Agustus 2011, dan kecukupannya meningkat sejak kuartal keempat 2013 sampai 8,7 bulan impor dan pembayaran utang negara," kata Agus. Di samping itu nilai tukar juga stabil pada level Rp 13.300/US$. (dtc/mfb)Membedah Postur APBN 2018
Rabu, 16/08/2017 17:00 WIBNamun jika dilihat dari pembangunan infrastruktur sudah lebih baik dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya. David menilai target yang ingin dicapai pemerintah untuk 2018 lebih realistis dan bisa lebih kuat untuk dicapai.
Pelajaran dari Kebijakan Fiskal 2015
Minggu, 17/01/2016 21:00 WIBJika target yang over optimistic kembali dipatok di tahun 2016 tanpa dibarengi upaya luar biasa dalam meningkatkan penerimaan, maka pertumbuhan ekonomi 2016 yang diprediksi lebih tinggi dari tahun ini berpotensi tertahan.
Pemerintah Berburu Investor dan Utang
Senin, 07/12/2015 13:01 WIBBesarnya utang tersebut untuk menambal defisit anggaran yang kian lebat. Tingginya kebutuhan pinjaman dikarenakan adanya defisit anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.
Ekonomi Sedikit Membaik Jauh dari Meroket
Kamis, 15/10/2015 13:33 WIBTajamnya penguatan rupiah memang dikarenakan sebelumnya pelemahan yang terjadi terlalu dalam. Bahkan menurutnya sudah jauh beranjak dari fundamentalnya.
Sepenggal Harapan pada Presiden Jokowi
Kamis, 08/10/2015 19:30 WIBPemerintah telah mengeluarkan paket kebijakan hingga tahap ketiga. Sayang belum ada perbaikan yang mendasar setelah paket kebijakan ekonomi tersebut digelontorkan. Ekonomi masih lesu, dollar tetap perkasa.
Ekonomi di Tubir Jurang, IHSG dan Rupiah Terus Turun
Senin, 28/09/2015 11:00 WIBPemerintah perlu mewaspadai kondisi perekonomian global yang melemah.
Pemerintah Rampungkan Paket Deregulasi Tahap I
Jum'at, 11/09/2015 17:00 WIBPaket tahap pertama PP dan Perpres yang akan di deregulasi itu ditargetkan rampung prosesnya pada pertengahan September ini.
Awas Penumpang Gelap Paket Regulasi Ekonomi
Kamis, 10/09/2015 15:49 WIBPemerintah Joko Widodo diingatkan untuk berhati-hati dalam mengeluarkan paket kebijakan ekonomi, dalam rangka menanggulangi memburuknya ekonomi. Jangan sampai kebijakan yang ambil dimanfaatkan untuk mengakomodasi kepentingan segelintir orang dan kepentingan asing.
Respons Negatif Paket Kebijakan Ekonomi
Kamis, 10/09/2015 11:14 WIBPaket kebijakan ekonomi yang digelontorkan pemerintah belum memberikan respon positif.
Ekonomi Muram Berkepanjangan
Kamis, 03/09/2015 14:00 WIBSudah ada puluhan ribu buruh yang kena Pemutusan Hubungan Kerja.
Hitungan Pilih Kereta Cepat Jepang atau China
Rabu, 02/09/2015 09:00 WIBJepang dan China menanti putusan pemerintah soal penetapan pemenang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Perang Minyak dan Produksi Shale Oil
Minggu, 23/08/2015 14:00 WIBHarga minyak dunia semakin tajam menukik hampir menyentuh US$ 40 per barel. Penyebabnya terjadi perang harga antara produsen migas konvensional dengan shale oil.
Nilai Rupiah Makin Dalam Terjerembab
Jum'at, 21/08/2015 15:05 WIBChina dan Vietnam sengaja melemahkan nilai mata uang mereka hingga membuat kondisi ekonomi dunia goncang. Nasib rupiah pun semakin terjerumus ke dalam, sementara pemerintah tertatih-tatih menjaga rupiah.
Polah China Bikin Ekonomi Global Cemas
Kamis, 13/08/2015 10:00 WIBLangkah China melemahkan mata uangnya sendiri bikin dunia terkejut. Ekonomi global di ujung tubir, bakal stagnan dan melemah.