JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum bertekad menjadikan teknologi sebagai bagian tak terpisahkan dari penyelenggaraan Pemilu 2014. Pengelolaan, perawatan, pemanfaatan dan pengendalian data dan informasi akan lebih baik dengan menggunakan teknologi. Berbagai kelemahan sistem penyelenggaraan pemilu, seperti manajemen logistik, manajemen data pemilih, data partai politik, dan penyelenggaraan pemilu, dapat diatasi dengan adanya teknologi yang tepat guna.

"Akurasi data dalam berbagai hal merupakan kata kunci untuk mewujudkan pemilu yang berkualitas. Akurasi data akan menumbuhkan kepercayaan publik kepada KPU. Dan tentu, akurasi data hanya dapat tercapai dengan pemanfaatan teknologi yang tepat guna," kata Ketua KPU Husni Kamil Manik di Jakarta, seperti dilansir kpu.go.id, Rabu (23/1) malam seusai nota kesepahaman dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Selain pemanfaatan teknologi dan informasi tepat guna, kata Husni, kerja sama dengan BPPT juga penting untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang akan menggunakan dan mengendalikannya.

"Teknologi yang canggih tidak akan membawa manfaat jika tidak ditopang dengan sumber daya yang handal. Dalam konteks itu, KPU menyadari, kerja sama dengan BPPT sangat dibutuhkan," ulas mantan Ketua Pokja Teknologi Informasi Pemilu Legislatif 2004 dan 2009 di KPU Sumatera Barat itu.


BACA JUGA: