MENTERI Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menjadi ketus setelah diberondong pertanyaan wartawan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (6/7). Awalnya, politisi Partai Golkar itu menunjukkan senyum ramahnya dan sikap tenangt. Namun mulai kesal saat ditanyai soal apakah dirinya mangkir dari panggilan KPK.

Apalagi setelah tercetus sebuah pertanyaan ´nakal´ dari wartawan yang akhirnya dijawab dengan ketus," Saya kesini hanya memberi keterangan dan memberikan penjelasan tugas pokok dari Kemenkokesra dalam hubungannya dengan dunia olahraga. Tidak ada saya nyenggol sini nyenggol sana, apa (maksudnya) itu? Itu tidak benar itu," ungkapnya.

Meski begitu, Agung tetap berupaya menjawab pertanyaan-pertanyaan wartawan dengan teratur. Saat di tanyai mengenai pertemuan dengan Rusli Zainal, dia menjawab bahwa rapat koordinasi itu diadakan karena itu adalah kewajibannya. "Saya bertanggung jawab untuk suksesnya PON karena itu adalah perintah dari pemerintah," pungkas Agung.

Berikut runutan jawaban Agung di depan para wartawan yang kami susun dalam bentuk tanya jawab:

Apa benar Anda sempat minta Menkeu untuk menghibahkan 120 miliar atas rekomenasi Menpora?

Tidak ada. Sangat tidak benar

Rusli zainal sediakan 500 juta untuk Anda?

"Apalagi itu? Tidak betul itu, ngawur!"

Soal pertemuan Menpora, Anda, dan Rusli?

Itu bukan pertemuan, tapi rapat resmi saja sifatnya

Apa pertemuan itu dihadiri Lukman Abas?

Saya tidak tahu karena Rusli datang tidak sendiri dan didampingi stafnya

Apa agendanya pertemuan itu?

Saya tidak ada pertemuan dengan Lukman Abas dan itu tadi tidak ditanyakan penyidik. Saya hanya ditanyakan kenal atau tidak (Lukman Abas) dan saya bilang tidak kenal.

Dan ketika ditanya apakah Anda kenal dengan Rusli ?

Kalau Rusli saya kenal karena dia gubernur

Soal anggaran yang ramai diisukan?

Tidak ada permintaan penambahan anggaran, yang ada adalah permintaan realisasi anggaran yang lambat.

Apa benar Pak Agung mengarahkan Pak Rusli untuk ke Pak Setya Novanto?

Saya tidak pernah mengarahkan dia ke Setya.

Lalu soal setoran 9 miliar?

Saya tidak tahu. Itu urusan DPR jangan tanya ke saya. Tanya ke DPR. Saya bukan anggota DPR.

Apakah itu sepengetahuan Anda?

Apalagi sepenggetahuan saya.

Apa tanggapan Bapak soal Menpora dan Gubernur Riau meminta tolong Bapak untuk melobi menurunkan dana hibah dari kementerian tersebut?

Oh tidak. Tidak perlu lobi-lobi. Hanya rapat koordinasi. Rapat itu wajib saya laksanakan. Itulah yang di bidang saya. Itu masalah realisasi dan bukan penambahan anggaran.

Siapa yang mengundang?

Ya menko yang ngundang. Nggak mungkin menteri ngundang mentri.

Sudah berapa kali?

Berkali-kali.

Apa benar Bapak mendorong itu?

Tidak! Paling disini kita dorong mendorong..

BACA JUGA: