JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kongres Demokrat yang akan digelar beberapa waktu ke depan mendapatkan banyak masukan dari masyarakat. Beberapa menginginkan agar partai berlambang mercy ini tak menjadi partai keluarga dan tak ada politisasi suara pada satu tokoh.

Siti Zuhro, Peneliti Senior Pusat Penelitian Politik (LIPI), menyatakan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah cukup menduduki sejumlah jabatan di Demokrat, sehingga sudah saatnya ia menanggalkan seluruh jabatannya tersebut. Hal ini diperlukan agar Demokrat mampu mencari tunas-tunas pemimpin lainnya.

"Ia pernah jadi dewan pertimbangan majelis lalu ketua umum, sehingga menurut saya ini sudah cukup," katanya kepada Gresnews.com di DPD RI, Rabu (6/5).

Beberapa pengalaman jabatan di Demokrat tersebut sudah mampu menuntaskan cita-cita SBY untuk membangun Demokrat. SBY dan pendukungnya harus membiarkan sirkulasi politik terjadi, bukan malah memecat sekian Dewan Pimpinan Cabang (DPC) seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Jangan membuat sirkulasi politik Demokrat mandek, mampet karena sekelompok orang, karena itu akan menjadi cikal bakal atau embrio bagi konflik yang lebih besar," katanya.

Di sisi lain, Syarief Hasan sebagai Ketua Harian DPP Demokrat menyatakan kesiapan persiapan Kongres Demokrat. Dimana segalanya sudah direncanakan dengan matang, sehingga tinggal menunggu implementasi di lapangan.

"Besok dipastikan sudah mulai ada mobilisasi di SBY," ujarnya di Tebet, Rabu Malam (6/5).

Ruang demokrasi bagi para calon ketua umum lain tetap dibuka oleh Demokrat. Hal dengan catatan calon tersebut telah mendapat dukungan yang signifikan dari pemilik suara.

Demokrat sebagai partai yang diklaim menjunjung demokrasi tentu tetap mengutamakan prinsip demokrasi dalam memilih ketuanya. "Tentunya kita berikan kesempatan itu, namun tetap kualitas perlu diperhatikan," katanya.

Pengamat politik Emrus Sihombing menilai Demokrat memang masih perlu figur SBY sebagai penggerak roda partai. Sebab tokoh lain dianggap belum memiliki kharisma sekuat SBY.

Dikhawatirkan, salah memilih calon malah membuat terpuruk dalam pilkada ataupun pilpres mendatang. "SBY masih mampu menggerakkan suara karena masih memiliki tempat tersendiri di hati rakyat, calon yang lain belum lah," katanya kepada Gresnews.com, Kamis (7/5).

Namun, walaupun mendukung SBY kembali naik di kursi nomor satu partai Demokrat, ia tetap menggarisbawahi agar Demokrat tak menjadi partai keluarga. Hal ini dimungkinkan dengan mengganti Edy Baskoro (Ibas) yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) diganti dengan tokoh lain.

BACA JUGA: