JAKARTA, GRESNEWS.COM - Pemerintah masih belum bisa memastikan keberlangsungan anak usaha PT Pertamina (Persero) yaitu PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Dalam kajian sementara, pilihan terbaik adalah memindahkan Petral dari Singapura ke Indonesia.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan pemerintah saat ini masih melakukan analisa mendalam terhadap keberadaan Petral. Menurutnya dalam analisa terbaik yang perlu dilakukan yaitu dengan memindahkan Petral ke Indonesia. Namun, dia menambahkan perpindahan Petral dari Singapura ke Indonesia tidak bisa dilakukan secara sekaligus.

Menurutnya dipindahkannya Petral ke Indonesia menjadi pekerjaan rumah yang paling utama bagi pemerintah. Dia mengungkapkan pekerjaan rumah tersebut akan selesai dalam waktu tiga bulan. Pekerjaan tersebut akan dikerjakan bersama-sama dengan tim yang baru dibentuk oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yaitu Tim Reformasi Tata Kelola Migas.

Dia menjelaskan nantinya Tim Reformasi Tata Kelola Migas akan bekerja sama dengan Direksi Pertamina yang baru untuk mengkaji sistem pembelian Pertamina secara menyeluruh. Dia mengungkapkan target dari Kementerian BUMN akan membentuk sistem transparansi dalam proses pembelian bahan baku maupun proses hilirisasi.

"Ini tugas yang cukup berat. Kami yakin dengan Menteri ESDM, mereka (Direksi Pertamina dan Tim Reformasi Tata Kelola Migas) dapat merealisasi harapan Pak Presiden bahwa Pertamina akan menjadi perusahaan global dan efisien untuk rakyat Indonesia," kata Rini di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (28/11).

Sementara itu, Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan nantinya Tim Reformasi Tata Kelola Migas akan berkunjung ke Petral untuk melakukan investigasi terkait proses pembelian. Kemudian tim tersebut akan memberikan rekomendasi terkait status keberadaan Petral.

Dia mengaku dirinya sudah menyampaikan terkait isu-isu keberadaan Petral yang dijadikan sebagai sarang para mafia migas kepada Presiden Jokowi. Menurutnya Presiden Jokowi memberikan perhatian khusus terkait Petral. Sudirman menambahkan nantinya tim tersebut akan meninjau secara keseluruhan hingga sampai kepemimpinan di Petral. "Kami tidak mau gegabah. Kami mau ambil fakta-fakta soal Petral," kata Sudirman.

Rencana untuk memindahkan Petral ke Indonesia juga sempat mencuat saat Kementerian BUMN masih dijabat oleh Dahlan Iskan. Bahkan Dahlan juga pernah melontarkan wacana pembubaran Petral yang bermarkas di Singapura ini. Alasan pembubaran Petral ini agar Pertamina sebagai korporasi dapat menjalankan kinerjanya secara baik di sektor hulu. Dahlan Iskan menjelaskan, selama ini banyak yang menilai bahwa Petral merupakan ajang korupsi para pejabat dan petinggi Pertamina. Petral dijadikan ajang mendapatkan komisi dari ekspor impor minyak bagi orang-orang tertentu. Karena berdomisili di Singapura, menjadi sulit dikontrol.

Akan tetapi tak lebih dari sebulan Dahlan Iskan mengumumkan pembatalan Petral, Dahlan meminta Pertamina membenahi anak usahanya itu karena tidak ingin perusahaan itu dijadikan tempat korupsi seperti yang disebut-sebut sejumlah kalangan. Menurut Dahlan meski perusahaan tidak bubar tapi tujuannya membubarkan fungsi Petral sebagai calo Pertamina sudah tercapai.

BACA JUGA: