JAKARTA, GRESNEWS.COM - Anggota Komisi VI DPR RI bidang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Refrizal mengapresiasi langkah pemerintah membubarkan PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Hanya saja, kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, polemik yang muncul antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait Petral, harus disudahi.

Refrizal mendesak pemerintah untuk benar-benar memberantas mafia migas, bukan sekadar membubarkan Petral dan menggantinya dengan baju lain. "Kita jangan hanya berpolemik, kalau memang ada mafia berantas, habisi dan ungkap seterang-terangnya," tutur Refrizal dalam Sidang Paripurna DPR dengan agenda Keterangan Pemerintah mengenai Pokok-pokok Pembicaraan Pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2016 di Nusantara II Gedung MPR/DPR, Kamis (20/5).

Tudingan adanya mafia migas di Petral, lanjutnya, jangan hanya sebatas polemik, tetapi harus dapat dibuka secara terang benderang. Menurutnya, reputasi Petral yang kerap dikaitkan dengan praktik-praktik tidak sehat oleh adanya mafia migas dan keberadaannya yang tidak efisien harus diselesaikan agar tidak berakhir sebatas polemik belaka.

Menurut Refrizal, nama-nama yang terlibat harus diungkap kepada publik sehingga kepercayaan masyarakat meningkat. Ia juga mewanti-wanti agar pembubaran Petral jangan sampai diganti dengan membentuk badan atau lembaga baru untuk menggantikan fungsi Petral. Tetapi cukup ditangani Pertamina saja dengan memperhatikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG ).

"Pembubaran Petral jangan sampai berganti baju semata. Insya Allah Pertamina bisa dipercaya oleh negara lain untuk membeli. Atau menjual minyak, tidak perlu lagi melalui anak perusahaan," tegasnya.

Pemerintah secara resmi mengumumkan likuidasi Petral dan anak usahanya. Pengumuman tersebut disampaikan dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu 13 Mei 2015, oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Sudirman Said, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, dan Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng.

Menurut Sudirman, pembubaran Petral bisa memutus rantai pasokan minyak di masa lalu yang penuh dugaan mafia minyak. Ia juga memastikan, pembubaran Petral bukanlah proses ganti baju. Likuidasi Petral, lanjutnya, sejalan dengan rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas.

BACA JUGA: