JAKARTA, GRESNEWS.COM - Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menyatakan akan membawa komentar Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang menuding SBY menghalangi pembubaran PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral) ke ranah hukum. Namun sebelum langkah itu dilakukan, Ruhut memberi kesempatan kepada Menteri ESDM untuk meminta maaf secara terbuka, kepada mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Alasannya, Ketua Umum Partai Demokrat itu sangat serius menanggapi pernyataan Menteri ESDM tersebut. Bahkan, SBY sempat menggelar pertemuan dengan mantan wakilnya, Boediono dan mantan Sekretaris Kabinet Indonesia Bersatu Sudi Silalahi,

"Pak SBY tidak mau sembarangan, beliau sudah mengundang Boediono dan Sudi Silalahi," kata Ruhut usai mengikuti rapat paripurna di Gedung Nusantara III DPR, Jakarta Pusat, Rabu (20/5).

Menurutnya, persoalan ini juga belum dianggap selesai oleh SBY. Hanya saja, kata Ruhut, saat ini SBY masih berada di Korea. "Itu bukan sekedar pencemaran nama baik lagi, tapi sudah fitnah. Selanjutnya kita tunggu bapak (SBY) pulang dari Korea," tegasnya.

Meski demikian, lanjut Ruhut, telah muncul kecenderungan dari Sudirman untuk mengklarifikasi ungkapannya tersebut. Katanya, Sudirman telah menghubungi kader Demokrat di Komisi VII, Mulyadi, Rabu (20/5) pagi untuk menyampaikan permohonan maaf.

"Tadi Pak Mul menyampaikan kalau sudah ditelfon Sudirman untuk menyampikan permohonan maaf," kata Ruhut usai mengikuti rapat paripurna di Gedung Nusantara III DPR, Jakarta Pusat, Rabu (20/5).

Polemik pembubaran Petral yang diklaim pemerintah sebagai upaya memberantas mafia migas masih memanas. Pemicunya adalah pernyataan Menteri ESDM yang menyebut upaya pemberantasan mafia migas lewat cara membubarkan Petral selalu mentok di meja presiden pada saat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Pernyataan Sudirman itu memancing reaksi SBY. Sehingga melalui akun twitternya, @SBYudhoyono sempat menyampaikan protes karena merasa difitnah atas pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said tersebut. SBY pun meminta klarifikasi Menteri ESDM Sudirman Said tentang apa yang dimaksud, karena justru SBY mengaku ingin penyimpangan apapun diberantas.

"Saya tertib dalam manajemen pemerintahan. Isu serius seperti mafia migas, pasti saya respons. Tidak mungkin berhenti di meja saya," kata SBY melalui akun twitternya @SBYudhoyono yang diunggahnya hari Senin (18/5) kemarin.

 

BACA JUGA: