-
Polisi Buru Otak Kaburnya 17 Tahanan Rutan Palembang
Sabtu, 27/05/2017 14:56 WIBPolisi telah menangkap 12 dari 17 tahanan yang kabur dari Rutan Palembang. Dari keterangan para tahanan mengaku kabur karena dipaksa dan diancam oleh dua penghuni rutan Klas I Palembang.
"Mereka ini diancam akan dianiaya dan digebuki (dipukul) jika tidak mau ikut keluar," ujar Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Sudirman Daman Hury, Sabtu (27/5).
Otak kaburnya tahanan lain yakni Pirli dan Marsum Ujang. Pirli merupakan penghuni rutan atas kasus narkoba yang telah mendapat vonis majelis hakim dengan hukuman 5 tahun dan telah menjalani selama satu tahun.
Sementara untuk Ujang, yang disebut-sebut sebagai otak utama kaburnya tahanan merupakan penghuni rutan untuk kasus narkoba dengan vonis majelis hakim 11 tahun penjara dan baru menjalani masa hukuman 1 tahun.
"Otak pelakunya ini mereka berdua (Prili dan Ujang), tapi kalau yang punya inisiatif dan menjadi otak utama kaburnya tahanan ya si Ujang. Saat ini kita sedang melakukan pengejaran terhadap tahanan lain yang masih kabur, terutama si Ujang ini," jelas Sudirman.
Sebagaimana diketahui, 17 tahanan kasus narkoba kabur dari rutan Klas I Palembang, Jumat (2/5) sekitar pukul 01.30 WIB. Sampai hari ini, petugas telah menangkap 12 tahanan dan 5 lainnya sedang diburu.
Polisi telah memeriksa saksi-saksi dan tahanan yang kabur. Termasuk petugas jaga (sipir) yang piket saat kaburnya 17 tahanan tersebut. "Iya saat ini sedang diperiksa (sipir) di Polresta Palembang," ujar Kapolda Sumsel Irjen Agung Budi Maryoto.
Termasuk mengamankan beberapa barang bukti di lokasi kejadian. Seperti, selang, sarung yang dirajut untuk memanjat tembok, sandal kulit tahanan dan potongan jeruji yang telah rusak.
Ditambahkan Agung, paska kaburnya tahanan di Riau, polisi juga telah memanggil dan memperingatkan kepala rutan untuk meningkatkan pengawasan, terutama barang-barang bawaan saat jam besuk untuk meminimalisir barang bawaan.
"Padahal sudah kita ingatkan kepala-kepala rutan kemarin pasca kaburnya tahanan di Riau. Untuk memperketat pengawasan, terutama pada saat jam -jam besuk agar di awasi lagi. Saat ini petugas yang berjaga saat kejadian juga sudah diperiksa di Polresta Palembang," ucap Agung.
Dini hari tadi sekitar pukul 01.30 WIB, 17 tahanan Rutan Klas I Palembang kabur dengan merusak jeruji besi kamar dan memanjat tembok pembatas setinggi 9 meter. Delapan diantaranya berhasil ditangkap petugas saat akan kabur, sementara 9 tahanan lainnya masih dalam pnegejaran petugas. (dtc/mfb)Polda Riau Siap Usut Pungli di Rutan Klas II B Pekanbaru
Minggu, 07/05/2017 20:46 WIBPolda Riau akan mengusut pemerasan dan pungli di Rutan Klas II B Pekanbaru. Pengusutan soal Pungli ini, ditangani Ditreskrimsus Polda Riau. Timnya akan segera dibentuk untuk menindaklanjuti.
"Tadikan kita sama-sama mendengarkan keterangan Pak Menkum HAM untuk mengusut masalah di Rutan. Ya tentunya kita siap," kata Kapolda Riau, Irjen Zulkarnain di Rutan Pekanbaru usai mendampingi Menkum HAM, Minggu (7/5).
Menurut Zulkarnain, terkait masalah pungli, sebelumnya pihak Polda Riau masih memberikan penghormatan akan adanya pemeriksaan internal untuk ke arah yang lebih baik. Namun karena ini sudah ada permintaan langsung untuk diusut dari saksi pidana, sehingga Polda Riau akan menindak lanjuti.
"Nanti Ditreskrimsus yang akan menangani masalah ini," kata Zul.
Sebelumnya, Menkum HAM, Yasonna mengatakan, bahwa kasus pemerasan dan pungli di Rutan Pekanbaru harus diusut sampai tuntas. Akan ada sanksi pidana bagi staf di Rutan yan terlibat dalam pemerasan dan pungli.
"Saya sudah minta langsung ke Kapolda Riau, agar masalah ini ditindak lanjuti. Semoga saja pihak kepolisian nantinya bisa mendapatkan bukti-bukti soal memeras ini," kata Yasonna.
Yasonna geram melihat pemerasan yang terjadi di Rutan Klas II Pekanbaru. Dia meminta Polda Riau untuk mengusut pemerasan dan pungli di Rutan tersebut.
"Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Saya sudah minta Polda Riau untuk mengusut tuntas yang namanya pemerasan dan pungli di Rutan ini," tegas Yasonna kepada wartawan, Minggu (7/5).
Menurutnya, pungli yang terjadi di Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru sengaja dibiarkan dan sengaja diciptakan oleh staf Rutan.
"Saya sebut ini sebagai pembiaran. Saya minta semua disusut tuntas oleh pihak kepolisian. Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja," kata Yasonna.
Yasonna berharap, dalam penyelidikan pihak Polda Riau dapat menemukan bukti-bukti soal pemerasan dan pungli yang dilakukan pegawai Rutan.
"Harus diusut sampai tuntas seluruh pegawai yang terlibat. Biar dia rasakan masuk penjara juga. Biar dia merasakan bagaimana sakitnya di dalam sana (dalam Rutan)," kata Yasonna. (dtc/mfb)Ratusan Tahanan Kabur, Kepala Rutan Pekan Baru Akan Dicopot
Sabtu, 06/05/2017 10:32 WIB
Kementerian Hukum dan HAM ancam copot Kepala Rutan Kelas II Pekanbaru menyusul kaburnya ratusan tahanan Rutan tersebut
Jumat kemarin.
"Iya, dia bertanggungjawab, keamanan rutan itu ada di dia karena dia diberikan kewenangan untuk melakukan itu," ujar Direktur Jenderal Pemasyarakatan (PAS) Kemenkumham I Wayan Kusmiantha Dusak Jumat (5/5) malam.
Dusak mengatakan, sementara ini pihaknya akan segera memanggil Kepala Rutan Pekanbaru Taufik untuk dimintai keterangan terkait peristiwa yang terjadi menjelang Salat Jumat itu.
"Nanti kita tanya, dia sudah melakukan apa saja. Tapi nanti setelah kondusif baru kita panggil," ujarnya.
Namun Ditjen PAS memastikan bahwa ia akan mengganti Kepala Rutan Pekanbaru itu. Ia dinilai tak mampu mengendalikan Rutan, apapun alasanya. Menurutnya dia, harus mempertanggungjawabkan kericuhan yang terjadi di Rutan Pekanbaru hingga berujung pada kaburnya ratusan tahanan/napi.
Jumat kemarin ratusan tahanan/napi Rutan Pekanbaru kabur setlah terjadinya dari kericuhan begitu pintu sel dibuka, para tahanan merangsek ke bagian depan rutan. Mereka sebelumnya sempat protes karena keluhan dan tuntutan masalah air, kamar, pungutan liar dan fasilitas lainnya.
Salah satu penyebab banyaknya keluhan itu diduga karena over kapasiti Rutan tersebut. Rutan yang seharusnya hanya menampung sebanyak 561 penghuni, diketahui diisi sebanyak 1.870 orang. Sementara pegawai yang bertugas hanya 30 orang yang harus dibagi lima regu. (dtc/rm)Ratusan Tahanan Kabur dari Rutan Sialang Bukuk, Pekanbaru
Jum'at, 05/05/2017 18:58 WIBSekitar dua ratus orang dari Rumah Tahanan (Rutan) Sialang Bukuk, Pekanbaru, Riau, melarikan diri. Polda Riau memperkirakan sebagian besar tahanan yang kabur merupakan kasus narkoba.
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Guntur Aryo Tejo mengatakan selain kasus narkoba, tahanan lainnya terlibat tindak pidana umum. Menurut Guntur, diperkirakan masih ada tahanan lainnya yang belum berhasil ditangkap.
"Tim kita masih berusaha untuk mencari yang lainnya. Kalau data sementara ini, diperkirakan sudah ada 120 tahanan yang sudah berhasil ditangkap," katanya.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan (PAS) Kemenkum HAM I Wayan Kusmiantha Dusak menyebut tahanan kabur setelah sebelumnya menyampaikan tuntutan terutama soal fasilitas di rutan. Rutan yang kini disesaki 1.870 tahanan sebenarnya hanya punya daya tampung untuk 300 tahanan.
"Ada beberapa masalah, sesuai dengan tuntutan misalnya air, masalah kamar kan itu kapasitas 300 isi 1.800-an, tuntutan soal pungutan segala fasilitas semuanya menurut versi mereka. Ini akumulasi dari persoalan," ujar Dusak.
Hingga, Jumat (5/5) sore, sudah ada 96 orang tahanan Rutan Pekanbaru di Jl Sialang Bungkuk, Tenayan Raya, Pekanbaru, yang berhasil ditangkap. Mereka langsung ditempatkan ke sejumlah lapas/rutan lainnya. (dtc/mfb)KPK Berencana Tambah Kapasitas Rutan Guntur
Selasa, 22/01/2013 14:39 WIB"Para tahanan masih dititipkan di Guntur sampai kondisi di bawah Gedung KPK memungkinkan."
Napi Grobogan tuntut Kepala Rutan diganti
Selasa, 01/01/2013 13:22 WIBBentrokan antara narapidana dan sipir Lembaga Pemasyarakatan Grobokan Bali dipicu oleh ketidakpuasan narapidana terhadap penyelidikan kasus penusukan narapidana. "Dari pihak korban mencari barang bukti. Petugas juga mengatakan tidak mengetahuinya. Berakibat tidak puas lalu memprovokasi teman lain."
Bekas Rutan Tapol Kini Jadi Rutan Koruptor
Rabu, 21/11/2012 15:47 WIB"Akan dilengkapi dengan CCTV yang akan tersambung langsung ke KPK," sambung Bambang.
Pemilihan Alutsista yang Tepat Kunci Keberhasilan TNI
Sabtu, 20/10/2012 18:30 WIBPanglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, dalam konteks konsep Minimum Essential Forces (MEF), konsep gelar militer pertahanan kewilayahan dan penyiapan Komando Gabungan yang memiliki Inter-Operability tinggi, serta pemilihan Alutsista yang tepat dan cepat, merupakan kata kunci keberhasilan tugas TNI dalam menegakkan kedaulatan dan menjaga keutuhan wilayah NKRI.
Wakapolri Gerah Rutan TNI Dikaitkan Kasus Simulator SIM
Rabu, 26/09/2012 17:29 WIBWakapolri Komisaris Jendral Polisi Nanan Sukarna mengaku gerah terkait pemberitaan yang membenturkan soal penggunaan sel militer bagi tersangka dugaan korupsi mantan Kepala Korps Lalu Lintas Inspektur Jenderal (Irjen) Djoko Susilo oleh KPK.
LPSK: Lihat itikad baik Syarif ungkap video
Jum'at, 18/11/2011 07:07 WIB"Berdasarkan konsultasi dengan LPSK, kami mencoba untuk melakukan koordinasi dengan Menkumham, khususnya wakil menteri untuk mengantisipasi jika terjadi sesuatu pada Syarifuddin," kata Abdul Haris di Jakarta, Kamis (17/11).
Penyebar Video Rutan Salemba dijebak Menkumham
Kamis, 17/11/2011 17:22 WIB"Saya merasa dijebak oleh Menkumham dan Wamenkumham yang berjanji untuk bertemu saya di daerah Menteng. Ternyata saya diarahkan ke Salemba untuk menuju ke Rutan Salemba. Di dalam, keduanya langsung ke ruang Panda Nababan, di situ saya dicaci maki oleh mereka," tukas Syarifuddin.
Penyebar video Rutan Salemba datangi LPSK
Kamis, 17/11/2011 13:52 WIB"Kedatangan saya sebagai WNI yang baik, saya datang ke lembaga ini untuk melindungi diri terkait bukti video praktik yang terjadi di Rutan Salemba," kata Syarippudin, kepada wartawan saat mendatang kantor LPSK, di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (17/11).
Menkumham tidak temukan tudingan video Syarifuddin
Rabu, 16/11/2011 14:11 WIBPenegasan itu dikemukakan Denny Indrayana untuk menjawab pengakuan Syarifuddin S Pane, mantan narapidana yang mengungkap bukti rekaman video adanya kamar mewah dan praktek prostitusi di Rutan Salemba.
Video Syarifuddin Pane ´paksa´ Menkumham sidak
Rabu, 16/11/2011 11:04 WIBSidak dilakukan Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin dan wakilnya, Denny Indrayana terkait video rekaman kehidupan di penjara yang di-posting oleh mantan narapidana di Rutan Salemba, Syarifuddin Pane.