-
Penusukan Pejabat Tamparan Keras bagi Negara
Jum'at, 11/10/2019 13:55 WIBIran Genting, KBRI Teheran Keluarkan Peringatan kepada WNI
Rabu, 03/01/2018 15:48 WIBJAKARTA, GRESNEWS.COM - Menyusul masaknya gelombang aksi demonstrasi antipemerintah di Iran yang berlangsung rusuh dan menewaskan puluhan orang. Kedutaan Besar RI (KBRI) di Teheran pun mengeluarkan himbauan kepada warga negara Indonesia (WNI) untuk menjauhi lokasi demonstrasi di pusat Kota Teheran.
Himbauan itu dikeluarkan KBRI pada 2 Januari 2018. Himbaun resmi itu juga diunggah KBRI Teheran dalam akun Twitter-nya, Selasa (2/1).
"Tetap waspada dan memantau perkembangan situasi keamanan di wilayah masing-masing serta menjalin komunikasi dengan sesama WNI dan diaspora Indonesia di Iran," tulis himbau tersebut.
KBRI juga mengingatkan seluruh WNI untuk menghindari kerumunan massa dan lokasi yang dijadikan lokasi unjuk rasa. Pihak KBRI juga mengingatkan agar WNI dan diaspora di negeri tersebut untuk selalu membawa identitas diri, untuk mengantisipasi adanya pemeriksaan keamanan di tempat umum.
"Hindari interaksi dengan kerumunan massa yang diawasi aparat keamanan antihuru-hara dan tempat yang sering digunakan sebagai lokasi unjuk rasa, seperti Kota Teheran, daerah di sekitar Universitas Teheran, perempatan Vali Asr-Enghelab, dan Tajrish Square," ujar pesan itu.
KBRI Teheran juga mengingatkan WNI dan diaspora tidak mudah terpancing berita dari sumber tidak tepercaya. Dalam suratnya, KBRI Teheran juga menyertakan nomor telepon yang bisa digunakan sebagai pengaduan atau informasi kepada WNI yang berada di negeri para Mullah tersebut.
"Informasi terkini mengenai kondisi keamanan di Iran dapat diperoleh dari media resmi Pemerintah Iran dan KBRI Teheran," pesan surat tersebut.
"Sekiranya terdapat hal yang perlu diketahui bersama mohon dapat menghubungi KBRI Teheran melalui nomor hotline +989129632269, +989120067021, +989120368594, atau +98912189152," tutupnya.
Iran akhir-akhir ini tengah dilanda demontrasi dan aksi unjuk rasa menentang pemerintah. Demonstrasi antipemerintah ini berlangsung sejak Kamis (28/12/2017) pekan lalu. Hingga Senin (1/1/2018), dilaporkan telah 21 orang tewas dalam kerusuhan yang terjadi di berbagai kota di Iran tersebut.
Sementara sebanyak 450 orang lainnya dilaporkan ditangkap pemerintah setempat dalam beberapa hari terakhir. Unjuk rasa tersebut dipicu oleh aksi memprotes perekonomian Iran yang memburuk, tapi kemudian bergeser pada penggulingan rezim. (dtc/rm)FOTO: Miranda Kembali Diperiksa KPK
Kamis, 17/10/2013 10:47 WIBMantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Swaray Goeltom kembali diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi.
RUU P3 Dibahas Mei, Dirancang Untuk Melindungi Dan Memanjakan Petani
Selasa, 23/04/2013 00:00 WIBKomisi IV DPR akan berusaha keras agar RUU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani bisa diselesaikan pada masa persidangan IV tahun 2012-2013 yang akan dibuka 13 Mei 2013. RUU ini produk reformasi yang memberikan ruang kepada rakyat dengan berbagai fasilitas program dan kemudahan, khususnya petani.
MA Keluarkan Edaran Pencatatan Kelahiran Kolektif Gratis
Senin, 12/11/2012 15:36 WIB"Sema nomor 6 tahun 2012 menyatakan permohonan pencatatan kelahiran gratis, tapi kenyataan di lapangan berbeda. Banyaknya pungutan liar membuat banyak kasus yang menjadi terlantar."
Keluarga Almarhum Ilmuwan Iran Tuntut AS, Inggris, Israel
Jum'at, 17/08/2012 00:00 WIBPihak keluarga ilmuwan Iran yang tewas dibunuh menuntut Pemerintah Inggris, Israel, Amerika Serikat. Keluarga menuding ketiganya adalah dalang di balik pembunuhan itu.
Bantuan Lokal dan Internasional Berdatangan
Minggu, 12/08/2012 15:20 WIB"Gempa telah menciptakan kepanikan besar di antara kami, semua orang bergegas pergi ke jalan-jalan, sementara sirene ambulans di mana-mana,"kata seorang penduduk Tabriz pada BBC.com.
Presiden Iran Ahmadinejad Belasungkawa
Minggu, 12/08/2012 12:35 WIBSelain meluluh lantakkan sejumlah lokasi perdagangan, jalur komunikasi di kota Tabriz dan Ahar juga terputus.
Puluhan Orang Meninggal dalam Gempa Iran
Minggu, 12/08/2012 09:57 WIBPuluhan penyelamat datang dan bekerja di tengah kegelapan karena listrik mati yang mempersulit upaya penyelamatan. Kedua gempa itu hanya berselang beberapa menit saja.
Hillary bantah "pinjam mulut" Rusia untuk ancam Iran
Sabtu, 17/03/2012 00:03 WIBPemerintah Amerika Serikat (AS) menyanggah kabar adanya ultimatum dari Menteri Luar Negeri Hillary Clinton kepada Iran lewat Rusia dalam hal mencari solusi diplomatik terkait program nuklir mereka. "Menteri Luar Negeri AS tidak mengirimkan peringatan apapun kepada Iran melalui Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov."
Warga AS tolak Iran diserang atas alasan nuklir
Kamis, 15/03/2012 03:30 WIBMayoritas publik Amerika Serikat (AS) menolak upaya Israel melakukan serangan militer terhadap Iran atas alasan program pengayaan nuklir. Publik mengaku tidak meyakini serangan militer Israel terhadap Iran akan membawa manfaat.
Iran ancam perundingan nuklir gagal bila Barat terus menekan
Kamis, 08/03/2012 08:28 WIB"Mereka (negara-negara kekuatan dunia) harus memperhatikan bahwa jika mereka ingin terus menekan dalam pembicaraan, ini tidak akan menghasilkan apa pun," kata Ketua Parlemen Iran Ali Larijani di Teheran, Rabu (7/3) seperti dikutip independent.co.uk.
AS sewot, Putin begitu terpilih lagi langsung akui hak nuklir Iran
Rabu, 07/03/2012 07:28 WIBPemimpin Rusia itu juga telah memperingatkan sebelumnya mengenai kemungkinan serangan militer terhadap Iran, dan mengatakan konsekuensi dari serangan seperti itu akan benar-benar bencana. Teheran telah berulang kali menegaskan program nuklirnya semata-mata diarahkan untuk menghasilkan energi, untuk kepentingan damai.
Israel diperingatkan Inggris tidak serang Iran, pilih diplomasi
Senin, 20/02/2012 09:30 WIBInggris memperingatkan Israel untuk tidak menyerang Iran. Langkah diplomatik harus dikedepankan untuk mencapai keberhasilan sekaligus mencegah ´Perang Dingin´ baru seperti terjadi sebelum runtuhnya kekuasaan komunisme di Uni Soviet, kini Rusia.
Diancam Sekutu, Iran nekat resmikan proyek nuklir
Minggu, 12/02/2012 11:21 WIB"Iran tidak akan pernah menyerah pada paksaan Barat untuk menghentikan kegiatan-kegiatan atomnya," kata Preiden Mahmoud Ahmadinejad saat berpidato memperingati 33 tahun revolusi Islam Iran di Teheran, Sabtu waktu setempat.