Sudrajat pernah mengikuti seleksi CHA pada 2013. Ia gagal dalam menjalani proses seleksi tersebut karena diberitakan sebuah media bahwa ia melakukan lobi-lobi dengan anggota komisi III dari fraksi PKB.

"Dari 24 calon hakim agung, sebenarnya hanya lima yang layak. Karena itu, target memilih delapan calon hakim agung tak bisa tercapai."

"Salah satu tugas pokok Kowani adalah meningkatkan fungsi pengawasan sosial dalam rangka penegakan Hak Azasi Manusia terhadap masalah kemasyarakatan, khususnya yang merugikan wanita, remaja, anak-anak, dan lansia."

Daming kemudian ikut lagi proses seleksi CHA pada priode berikutnya. Daming dinyatakan lolos karena berdasarkan tes kesehatan di rumah sakit yang sama, kesehatan tidak ada masalah sama sekali.

"Hakim itu disebutnya Yang Mulia. Kalau seperti itu ucapannya berarti merendahkan martabat korpsnya sendiri."

"Ketua MA harus mengkondiser ini sebagai permasalahan serius karena mindset hakim yang oppressive terhadap minoritas perempuan merupakan indikator pengadilan yang sexist juga. Ini tragedi bagi perempuan dan anak."

"Rape is not a joke. Rape is never a joke."

Besok Selasa (15/1), Komisi III kembali menguji tiga orang calon hakim agung, yaitu, Wahidin, James Butar Butar dan I Gusti Agung Sumanatha. Sedangkan Rabu (16/1) hanya dua kandidiat, yakni, Maria Anna Samiyati dan M. Syarifuddin.

Saat ini MA hanya memiliki 44 hakim agung. Jumlah ini sangat jauh berkurang dibandingkan pada 2011 yang masih mempunya 54 hakim agung. Karena itulah produksi putusan di MA jauh berkurang.

"Inilah KY, kita pada saat menerima itu cukup kaget, kesepakatan dengen KY itu 27 nama, ternyata hanya 24 nama."

"Rencana hari Kamis akan menggelar rapat pleno dan apabila disepakati oleh komisi III akan kita umumkan di media cetak, kemudian untuk mendapatkan masukan dari berbagai kalangan mulai dari wartawan mulai dari track record, jam terbang dan lain sebagainya dari ke-24 calon."

"Ya. Siang nanti ada sidang pleno kelulusan CHA. Yang pasti kriteria utama KY adalah kualitas dan integritas."

"Pada intinya KY tidak akan memaksakan jika tidak dapat. Komitmen kami integritas moral, pandai, dan jujur. Kalau sudah pandai dan jujur pasti bisa."

"Hari ini kita kembali melanjutkan seleksi berupa wawancara terbuka terhadap calon hakim agung di aula KY."

"Kami mengharap masukan masyarakat terkait rekam jejak peserta yang bisa disampaikan melalui surat, fax, atau email ke kantor KY sehingga hakim agung yang dihasilkan bisa memenuhi ekspektasi masyarakat."