JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan untuk terjadi banjir sepert 2007 dibutuhkan fenomena hujan yang sangat ekstrem dan berdurasi lama. Kondisi 2007 tidak terjadi saat in. Jadi Jakarta akan banjir besar 27 januari hanya isapan jempol belaka.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, seperti dilansir dalam situs resmi BNPB, Sabtu (26/1), menyatakan saat ini Siklon tropis tidak ada di selatan Indonesia. Indeks cold surge di Hongkong juga tidak terdeteksi. Jika ada maka akan ada perambatan cold surge ke daerah selatan ekuator yang terjadi setelah 4-6 hari yang kemudian Pulau Jawa akan mengalami curah hujan yang besar. Demikian pula indek MJO (Madden Julian Oscillation) yang negatif. MJO adalah sebuah osilasi yang berperiode 40-50 hari, yang dalam beberapa kasus bisa melebar menjadi 30-60 hari. Gugus awan konveksi diproduksi di atas Samudera Hindia (sebelah barat Indonesia) kemudian bergerak ke arah timur di sepanjang ekuator untuk menempuh satu siklus putar dengan periode 40-50 hari.

Dengan tiga faktor iklim tersebut, sambungnya, kecil peluangnya curah hujan ekstrem terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya seperti halnya curah hujan 2007 yang menyebabkan banjir besar di Jakarta. BMKG juga melaporkan selama 25-28 Januari 2013, curah hujan yang jatuh di Jakarta dominan berintensitas rendah hingga sedang. Jadi, kecil peluangnya banjir besar akan terjadi pada 27 Januari 2013. Jika pun terjadi banjir hanya pengaruh dari rob atau genangan saja. Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan siap siaga terkait ancaman banjir. Sebab curah hujan tinggi masih berpotensi hingga Maret.
 

BACA JUGA: