JJ Rizal: Kebijakan Modifikasi Cuaca Kurang Tepat
JAKARTA - Sejarawan JJ Rizal mengatakan, kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, terkait penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) adalah kebijakan yang kurang tepat.
"Ini merupakan kebijakan, yang secara tidak langsung, menganggap seolah-olah hujan harus dihindari, bukan dianggap sebagai rahmat. Air itu merupakan pemberian, jangan malah dihindari," ujar JJ Rizal, saat dihubungi, Senin (28/1).
Dia menambahkan, tindakan tersebut, secara tidak langsung, merupakan potret "persembunyian" pemerintah dari permasalahan tata ruang dan tata kelola air di Jakarta.
"Seharusnya, coba berkaca dengan kondisi tata ruang kota. Pengelolaan airnya bagaimana? Sistem resapan airnya bagaimana? Jangan malah hujan, seolah-olah jadi dalih, sehingga harus dihindari," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi menerapkan kebijakan memodifikasi cuaca melalui TMC yang akan dilakukan selama dua bulan yakni 26 Januari 2013-25 Maret 2013.
- Daerah Wajib Anggarkan Dana Bencana
- Banjir Jakarta, antara Kebodohan Manusia dan Anomali Alam
- Jakarta Terancam Banjir Minggu Ini
- 14 Meninggal dalam Longsor di Agam, Sumbar
- Dinas Kebakaran Bangga Aktif Atasi Masalah Sosial
- Status Darurat Banjir Berakhir, Jokowi Minta Jajarannya Tetap Waspada