JAKARTA - Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, mengatakan Kemenkes telah melakukan pemantauan terhadap sejumlah lokasi banjir di Ibu Kota. Hasilnya  menunjukkan adanya risiko penyakit di wilayah Jakarta Barat, karena banyaknya sampah yang berserakan di lokasi banjir.

"Hasil pemantauan Kesehatan Lingkungan dan Rapid Health Assessment (RHA) penyakit menular di Jakarta Barat, Kelurahan Rawa Buaya menunjukkan kondisi sanitasi lingkungan masih mempunyai faktor risiko terutama lalat, karena sampah berserakan," ujar Tjandra dalam rilis, Jumat (24/1).

Untuk menghindari semakin meluasnya risiko tersebut, maka Kemenkes memberikan bantuan berupa polybag sampah untuk warga. "Sanitasi lingkungan masih perlu terus ditingkatkan. Untuk itu DitJen P2PL Kemenkes sudah memberikan bantuan bahan-bahan seperti lysol, kaporit, polybag, dan sebagainya," ujar Tjandra.

Di Jakarta Utara, lanjut Tjandra, Kemenkes memberikan 1.500 lembar polybag sampah dan 60 liter disinfektan (Lysol). Di Jakarta Barat, Kemenkes memberikan bantuan berupa 1.000 lembar polybag sampah dan 20 liter Lysol. Kemudian khusus untuk wilayah Duri-Angke, Kemenkes memberikan bantuan berupa 500 lembar polybag sampah dan 20 liter Lysol.

Untuk meningkatkan kesadaran warga akan kebersihan dan meningkatkan kewaspadaan akan bahaya penyakit, Kemenkes juga memberikan penyuluhan kesehatan. "Kami juga sudah mencetak dan membagikan leaflet sanitasi. Leaflet ini juga berisi tentang penyakit menular dan air bersih," urainya.


BACA JUGA: