JAKARTA - Pengamat kebijakan publik, Andrinof Chaniago mengatakan, rencana pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota merupakan bisnis murni.

"Keputusan pembangunan itu jelas melanggar prinsip kebijakan pelayanan publik. Jasa Marga untung bersihnya dari proyek ini mencapai Rp1 triliun. Itu bisnis yang tidak etis dan caranya mendapatkannya menyesatkan masyarakat," ungkap Andrinof saat dihubungi melalui telepon, Sabtu, (19/1).

Menurutnya, kemacetan terjadi karena kelalaian yang oleh pemilik modal dijadikan peluang bisnis. Sejak awal menurutnya, sudah banyak yang menolak ren­cana pembangunan jalan tol itu. Hal tersebut dikarenakan, jalan tol dinilai hanya untuk kepentingan bisnis dan pengguna kendaraan pribadi saja. Padahal, Jakarta butuh pemangunan transportasi massal.

Staf pengajar Universitas Indonesia itu bahkan mengatakan, rencana pembangunan enam ruas tol tidak pernah dipublikasikan ke publik. Suara publik juga tidak didengar oleh pemangku kebijakan pembangunan jalan tol.

BACA JUGA: