JAKARTA - Bencana banjir meredam empat kabupaten di Sumatera Utara sejak Sabtu (29/12) hingga kini. Empat kabuapetn tersebut adalah Nias Selatan, Tapanuli Tengah, Nias Barat, dan Mandailing Natal. Banjir menyebabkan dua orang meninggal, satu hilang dan ribuan rumah terendam banjir. Banjir ini disebabkan adanya pusat tekanan rendah (low pressure) di sebelah barat Nias menyebabkan hujan deras berkepanjangan.
 
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers, Senin (31/12) menyatakan banjir di Kabupaten Nias Selatan diakibatkan hujan deras selama lebih 24 jam sehingga sungai-sungai meluap dengan ketinggian 2-10 meter. Tujuh kecamatan terendam banjir yaitu Telukdalam, Fanayama, Maniamolo, Amandraya, Lahusa, Lolowau, dan Gomo.
 

Di Kabupaten Tapanuli Tengah banjir terjadi pada Minggu (30/12) pukul 00.00 WIB yang berdampak pada 11 kecamatan terendam banjir, yaitu Barus, Andem Dewi, Manduamas, Kolang, Tapian Nauli, Sorkam, Pandan, Sarudik, Tukka, Pinang Sori dan Badiri. Permukiman di puluhan desa terendam banjir. Banjir akibat hujan deras dan air laut pasang sehingga wilayah pesisir banjir. Sebagian besar banjir telah surut sejak Minggu siang. Tidak ada korban jiwa.
 
Banjir di Kabupaten Nias Barat terjadi pada Sabtu (29/12) pukul 16.00 WIB yang disebabkan curah hujan yang sangat tinggi yang mengakibatkan empat kecamatan banjir yaitu Mandrehe, Mandrehe Barat, Lahōmi, dan Sirombu. Banjir hingga tiga meter.
 
Banjir dan longsor juga terjadi  di Kabupaten Mandailing Natal pada Minggu (30/12) pukul 05.00 WIB di Desa Lingga Bayu, Kecamatan Lingga Bayu. Longsor menimbun jalan dan satu unit rumah yang berada di tepi sungai kemudian rumah hanyut. Terdapat empat orang di dalam rumah yang hanyut tersebut, tiga orang selamat dan satu orang hilang.
 

BACA JUGA: