Jakarta - Diduga lantaran tak kunjung dibelikan sepeda motor oleh orangtuanya, Subhan Fadilah (15) berbuat nekat melakukan aksi bunuh diri dengan cara melompat dari menara seluler (BTS) setinggi 30 meter di Jl Wakaf RT 002/08, Kelurahan Sukabumiselatan, Kecamatan Kebonjeruk, Rabu (11/4). Alhasil, Subhan yang masih duduk dibangku SMP tewas dengan kondisi mengenaskan.

Akibat aksi nekatnya, korban yang mengalami patah kaki dan tangan sempat dilarikan ke RS Medika Permata Hijau. Namun, setelah sempat menjalani perawatan di ruang UGD rumah sakit tersebut, nyawa korban akhirnya tak tertolong, hingga akhirnya korban menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 13.00.

Miko (40) warga setempat yang juga saksi mata peristiwa itu mengatakan, ia dan warga lainnya mengetahui korban sudah berada di atas menara BTS setinggi 30 meter sejak pukul 10.30.

"Saat itu warga sudah berusaha membujuk korban agar turun. Tapi korban tetap tidak mau turun. Korban terlihat seperti orang frustasi dan terlihat diam saja. Namun, sejam kemudian tiba-tiba ia melompat. Saat dibawa ke rumah sakit korban belum meninggal." ujar Miko, Rabu (11/4).

Anak punk
Diungkapkan Miko, korban bukanlah warga RT setempat. Namun berdasarkan informasi yang didapat, warga menduga jika korban merupakan anak punk yang belakangan memang banyak terdapat di Kebonjeruk.

"Kata rekan korban yang ada di lokasi kejadian menyebutkan korban bernama Subhan Fadillah berusia 15 tahun," ungap Miko.

Sementara itu, menurut salah seorang pemilik warung di RT 03/08, tempat korban biasa berkumpul menuturkan, dalam beberapa hari terakhir, dirinya mendengar keluhan korban yang bercerita keinginannya memilki sepeda motor namun tak kunjung dibelikan oleh orangtuanya. Masih dituturkan pemilik warung yang enggan disebut namanya itu, keseharian korban sebagai anak punk dan kerap mengikuti balapan liar.

"Korban bersama teman-temannya sering ikutan balapan liar. Jadi kemungkinan karena tidak dibelikan motor oleh orangtuanya jadi korban nekat bunuh diri,” ungkapnya.

Sementara itu, petugas Polsek Kebonjeruk, Aiptu Aritonang mengatakan, pihaknya masih mencari alamat korban mengingat saat kejadian tidak ditemukan identitas milik korban.

"Korban tewas di rumah sakit. Jenazah korban sudah ditangani pihak RS Medika Permata Hijau. Kami masih mencari tahu penyebab korban nekat melakukan bunuh diri," tandasnya seperti dikutip beritajakarta.com.

BACA JUGA: