JAKARTA, GRESNEWS.COM - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menerapkan kebijakan khusus selama hari libur Idul Fitri tahun ini. Para peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang sedang mudik lebaran tahun ini bisa memperoleh pelayanan kesehatan dengan prosedur yang lebih mudah dan dapat digunakan di seluruh fasilitas kesehatan (faskes) tanpa membawa surat rujukan.

Program ini menurut pihak BPJS Kesehatan, merupakan bentuk kepedulian terhadap kenyamanan dan kepuasan peserta BPJS dalam penjaminan pelayanan kesehatan, menjelang Hari Raya Idul Fitri Tahun 2016. Untuk memudahkan pelayanan, maka para peserta JKN-KIS yang sedang mudik diimbau untuk selalu membawa kartu JKN-KIS.

Selain itu mereka juga bisa membawa Kartu Askes, Kartu Jakarta Sehat/KJS, dan Kartu Jamkesmas untuk bisa mendapatkan layanan tersebut. Layanan itu sendiri diberlakukan sejak H-7 hingga H+7 lebaran. "Prosedurnya, peserta JKN-KIS dapat langsung mengunjungi IGD (instalasi gawat darurat-red) rumah sakit terdekat yang ditunjuk oleh kantor cabang," kata Direktur Pelayanan BPJS Maya Amiarny Rusady beberapa waktu lalu.

Ia melanjutkan, kebijakan tersebut mengacu pada prinsip portabilitas yang diemban BPJS Kesehatan. Namun, layanan ini hanya berlaku bagi peserta JKN-KIS yang berstatus aktif. Untuk itu, ia mengimbau agar para peserta memastikan telah membayar iuran terakhir agar status kepesertaannya selalu aktif.

Pengecekan iuran peserta ini dapat dilakukan melalui website www.bpjs-kesehatan.go.id pada menu Cek Iuran Peserta atau melalui aplikasi BPJS Kesehatan Mobile. Sedangkan untuk daftar fasilitas kesehatan dan hotline service Kantor Cabang di seluruh Indonesia, dapat dilihat di website BPJS Kesehatan.

Sementara itu, Direktur Hukum, Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan Bayu Wahyudi menegaskan, peserta JKN-KIS tak akan diminta iuran tambahan di faskes yang ada selama mengikuti prosedur dan ketentuan yang berlaku. Selain itu, juga harus ada hasil pemeriksaan dokter untuk melakukan tindakan medis berdasarkan indikasi medis yang jelas.

"Selain pemeriksaan di faskes, kita juga buka Posko Mudik di lima titik padat pemudik, yaitu Pelabuhan Merak Banten, Terminal Kampung Rambutan Jakarta, Terminal Purabaya Surabaya, Pelabuhan Gilimanuk Bali, dan Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar," jelasnya.

Di dalam Posko Mudik tersebut telah disediakan berbagai macam obat-obatan pelayanan kesehatan, fasilitas relaksasi, hingga sosialisasi program jaminan kesehatan kepada para pemudik. Dalam hal ini, jika masih ada para pemudik yang bingung dalam pengaplikasian pelayanan kesehatan dari BPJS. Maka demi memastikan kelancaran peserta BPJS Kesehatan juga telah menyediakan nomor kontak yang dapat dihubungi 24 jam oleh peserta di masing-masing wilayah.

HARUS DIPERMANENKAN - Langkah BPJS Kesehatan untuk memberikan layanan kesehatan dengan kemudahan prosedur selama masa lebaran ini dinilai positif. Hanya saja, menurut beberapa pihak, langkah ini sebaiknya diteruskan dan tidak hanya berlaku pada H-7 sampai dengan H+7 Idul Fitri saja.

Koordinator BPJS Watch Indra Munaswar menyayangkan kemudahan fasilitas berobat itu dibatasi saat lebaran saja. Padahal dalam prinsip probabilitas, kemudahan penggunaan seluruh fasilitas kesehatan harus diterapkan secara terus menerus.

Menurut Indra, pemerintah terlambat menerapkan program kartu BPJS yang dapat digunakan di seluruh faskes. Apalagi program tersebut hanya diberlakukan pada saat musim liburan mudik saja. "Padahal kami sudah menuntut lama, malah baru diberlakukan sekarang. Malahan hanya sementara," ujar Indra kepada gresnews.com, beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, penggunaan BPJS di luar kota dirasa cukup sulit, karena dalam ketentuannya peserta BPJS tidak serta merta dapat memeriksa kesehatan di sembarang tempat. Semuanya ditentukan sesuai urutan.

Untuk pemeriksaan non gawat darurat, misalnya, pemeriksaan hanya dapat dilakukan di faskes yang telah ditentukan. Kecuali pada kondisi gawat darurat, pasien boleh langsung dibawa ke rumah sakit. "Tetapi kalau pemeriksaan biasa perlu mendaftarkan diri dulu di kantor BPJS setempat itu kan menyulitkan," ujar Indra.

Indra juga meminta kepada seluruh masyarakat agar mendorong pemerintah agar terus menerapkan probabilitas BPJS agar dapat digunakan di seluruh Indonesia dan tidak berhenti di saat mudik lebaran. Hal ini dapat saja diterapkan dengan kartu BPJS yang masuk ke dalam database rumah sakit partner BPJS agar dapat diakses oleh faskes manapun.

BACA JUGA: