JAKARTA, GRESNEWS.COM - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mengaku tak ingin disalahkan atas kekalahan Koalisi Indonesia Hebat dalam perebutan posisi pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).Ketua DPD Irman Gusman mengatakan tidak adil jika mereka dipersalahan karena kekalahan tersebut. "Tidak mungkin KIH mendapatkan kenaikan angka voting yang signifikan tanpa adanya suara dari DPD," katanya.

Irman membenarkan suara DPD terpecah menjadi dua lantaran DPD iklimnya tidak seperti partai politik yang bisa diwajibkan memilih suatu opsi tertentu. DPD terdiri dari kumpulan individu yang juga berhubungan dengan partai-partai sehingga mudah terbawa suasana politik.

"Kami sudah upayakan untuk mereka memilih paket KIH karena lebih menguntungkan buat kami. Kapan lagi DPD akan menjabat sebagai ketua Ketua MPR, belum tentu 10 tahun ke depan kan ya?" ungkapnya,di Senayan, Rabu, (9/10). Namun, ia juga tidak bisa memaksakan kehendak karena voting bersifat tertutup.

Menurutnya, DPD menyumbang paling banyak suara, sekitar 100 lebih kepada KIH, tentu jika tanpa DPD KIH hanya akan mendapatkan suara sejumlah 249 saat voting dilakukan. Ia merasa tidak pada tempatnya disalahkan atas kekalahan KIH. "Semalam itu selisih tipis sekali, kami pun sulit untuk mendeteksinya," kilahnya.

Sebelumnya, Politikus PDIP, Trimedia Panjaitan menyalahkan kelompok DPD yang dianggap tidak solid memberikan dukungan kepada paket ajuan KIH. "Anggota DPD yang berasal dari partai politik lebih mendukung calon dari partai asalnya, sehingga suara DPD terpecah," tuturnya.

BACA JUGA: