JAKARTA, GRESNEWS.COM - Partai Keadilan Sejahtera mengakui secara resmi telah menerima surat pinangan ajakan koalisi dari Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Menanggapi pinangan tersebut, PKS secara cepat merespon dengan membentuk tim khusus untuk membuat deal dengan Prabowo.

"Dengan mempertimbangkan seluruh komunikasi politik dengan Golkar, Gerindera, Hanura dan partai politik lainnya, maka pada malam hari ini (semalam-red) Majelis Syuro telah membentuk satu tim komunikasi yang official untuk menjajaki komunikasi dengan Pak Prabowo,” ujar Presiden PKS Anis Matta di kantornya, Minggu (27/04) malam.

Tim khusus ini akan dipimpin oleh Sekjen PKS Taufik Ridho. Ia akan didampingi Wakil Ketua Komisi III DPR Al Muzammil Yusuf, Wakil Ketua DPR M. Sohibul Iman, dan Ketua Fraksi PKS Hidayat Nurwahid.

Menurut Anis, tim khusus ini akan melakukan pembicaraan secara detail dengan Gerindra, karena selama ini pembicaraan yang dilakukan sebatas normatif. Hasil dari laporan tersebut, akan diputuskan apakah akan berkoalisi dengan Gerindra atau tidak.

Namun diakui Anis, walau  akan membentuk tim khusus untuk berkomunikasi dengan Gerindra, PKS tidak menutup kemungkinan untuk berkoalisi dengan partai lain. Sebelumnya, Partai Hanura dan Golkar juga menyampaikan ajakan yang sama. "Tetapi baru sebatas lisan, hanya Gerindra yang mengajukan tawaran resmi melalui surat," ujar Presiden PKS Anis Matta di kantornya, Minggu (27/04) malam.

Gelagat merapatnya PKS ke Gerindra memang sudah tercium, karena sebelumnya anggota Majelis Syuro PKS Ahmad Heryawan sempat mengatakan Gerindra dan PKS punya visi yang sama.

Terkait nasibnya yang sebelumnya sempat digadang-gadang akan diusung sebagai capres dari PKS, Aher mengatakan hal itu tidak menjadi masalah. Karena ia juga menyadari perolehan suara PKS menurut hasil hitung cepat hanya 7 persen yang membuat PKS harus legowo tidak memaksakan diri mengusung capres.

"Dalam positioning kita bukan capres, kita bukan positioning presiden, maka kita melihat koalisi efektif adalah bahwa semua pengelolaan koalisi di putuskan bareng, bersama-sama," kata Gubernur Jawa Barat ini.

Jika koalisi ini terbentuk, PKS otomatis akan menurunkan targetnya menjadi cawapres. Sebab Gerindra sendiri telah mengusung Prabowo Subianto menjadi capres. Tetapi menurut Aher belum ada pembicaraan ke arah itu, karena saat ini partainya akan fokus membahas koalisi terlebih dahulu. Demi Prabowo, PKS siap menurunkan target menjadi cawapres

Sebelumnya diketahui antara Ketua Majelis Syuro PKS Himi Aminuddin dengan Prabowo Subianto telah melakukan pertemuan. Namun anggota DPR daru Fraksi PKS, Indra hal itu baru sebatas komunikasi komunikasi politik. Pertemuan ini belum menjamin paket koalisi antara PKS dengan Gerindra. "Apalagi membahas posisi tawar menawar untuk posisi menteri atau calon wakil presiden. Enggak lah, kita kan mencari kesamaan visi misi, bukan sekedar program tawaran jabatan," katanya.

Selain kuatnya arah koalisi PKS ke Gerindra, sebagian kecil kelompok  di PKS juga mengarah membawa PKS ke koalisi  bersama partai-partai Islam.  Namun PKS secara resmi belum mengumumkan pembentukan koalisi gabungan ini.

Hari Minggu (27/4) kemarin, majelis Syuro PKS menggelar rapat di kantor DPP PKS. Sebanyak 99 anggota majelis syuro yang dipimpin Hilmi Aminuddin berkumpul membahas persiapan Pilpres. Ketua Bidang Humas DPP PKS Mardani Alisera menyebut rapat yang digelar sejak Minggu pagi pukul 9 itu membahas evaluasi Pileg dan persiapan Pilpres.

Menurutnya pembahasan persiapan Pilpres masih bersifat umum,  namun Majelis Syuro memberi kesempatan pada anggota untuk menyampaikan saran arah koalisi bagi PKS pada pilpres mendatang. "Boleh jadi di ujungnya ada rekomendasi soal itu," sambung Mardani.

BACA JUGA: