Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengaku, selama pembahasan RUU Pemilu, partainya sudah banyak mengalah. Partai Golkar mengalah untuk masalah parliamentary threshold atau ambang batas perolehan kursi parlemen, alokasi kursi per daerah pemilihan dan jumlah dapil.

"Kali ini kita (Golkar) minta agar penghitungan suara dengan sistem divisor webster. Kalau tidak dipenuhi, maka Golkar akan memikir ulang untuk poin lain seperti PT, alokasi kursi per dapil atau jumlah dapil," kata Priyo di sela-sela rapat paripurna DPR RI, Jakarta, Kamis (12/4).

Dikatakannya, bila keinginan itu tak terpenuhi, maka Golkar akan mengambil sikap semula, dimana PT sebesar empat persen, alokasi kursi per dapil 3-6 kursi. "Tentu Golkar akan bersikap lain bila penghitungan suara dengan sistem divisor webster," ungkap dia.

Sebagaimana diketahui, sejumlah fraksi seperti Fraksi Partai Demokrat, Fraksi PPP, Fraksi PAN, Fraksi PKB, Fraksi Gerindra dan Fraksi Hanura memilih opsi kuota murni.

Sistem penghitungan suara divisor webster adalah sistem penghitungan suara dimana partai politik tertentu yang memperoleh banyak suara secara otomatis akan memperoleh banyak kursi di parlemen.

BACA JUGA: