Jakarta - Partai Demokrat menyatakan berkomitmen dengan partai politik anggota koalisi yang loyal selama ini. Pembahasan dan pengesahan UU Pemilu dinilai sebagai bukti bahwa Demokrat tidak meninggalkan teman yang sejalan.

"Partai Demokrat tidak berpikiran pragmatis transaksional. Kami pikirkan juga anggota Setgab yang loyal, telah berkontribusi selama ini. Partai Demokrat berkomitmen tak meninggalkan teman yang seiring sejalan," kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie, di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (13/4).

Marzuki menambahkan, bisa saja Partai Demokrat berpihak kepada Golkar dan PDI Perjuangan soal pengesahan UU Pemilu. "Kalau Partai Demokrat egois, kami bisa ikut kelompok Partai Golkar dan PDI Perjuangan. Sistem varian divisor webster sangat menguntungkan Partai Demokrat. Sistem divisor webster itu lebih fairness," kata Marzuki.

DPR RI telah menetapkan UU Pemilu melalui rapat paripurna. Dalam rapat paripurna Kamis (12/4), kemarin, pengesahan UU Pemilu dilakukan melalui voting. Adapun voting dilakukan terhadap sistem penghitungan suara antara divisor webster dan kuota murni.

Dua partai yakni Fraksi Partai Golkar dan PDI Perjuangan sepakat dengan sistem divisor webster dengan total suara 188 suara. Tujuh fraksi lainnya yaitu Fraksi PD, PKS, PPP, PAN, PKB, Gerindra dan Hanura memilih kuota murni dengan jumlah suara 342.

BACA JUGA: