Jakarta - Memasuki usia ke 66, TNI Angkatan Udara (AU), berkomitmen menyongsong modernisasi alat utama seistem senjata (alutsista) dan memanfaatkannya secara maksimal bagi pelaksanaan tugas mempertahankan keutuhan wilayah NKRI serta penegakan hukum di udara bersama segenap komponen kekuatan pertahanan lainnya.

"Operasi penerbangan terlebih yang dilakukan oleh TNI tak lepas dari risiko. Jika gagal dikelola, risiko itu akan menimbulkan potensi terjadinya insiden yang secara langsung akan menurunkan kesiapan operasi tempur yang saat ini sangat terbatas. Kita sadari bahwa untuk mencapai zero accident bukan pekerjaan yang mudah. Perlu ada upaya yang sungguh-sungguh, terpadu, bersinergi terus menerus dan berkelanjutan," ucap Kepala Staf TNI AU, Marsekal Imam Sufaat, saat membacakan pesan Kasau selaku inspektur upacara pada peringatan HUT TNI AU ke-66 di Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin (9/4).

Kasau mengingatkan perlunya perbaikan budaya safety yang berdasarkan pada kejujuran, keterbukaan dan profesionalitas para perwira. Dia berharap personel TNI AU tidak mudah terpancing isu negatif yang berkembang di masyarakat yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, personel TNI diminta mengembangkan dan meningkatkan budaya dispilin dalam berbagai lingkup kegiatan, khususnya yang berkaitan dengan operasional penerbangan sehingga terwujud keselamatan untuk semua. Pedoman lain yang menurutnya tak kalah penting adalah peningkatan soliditas sesama AU, TNI dan Polri guna menjaga kesatuan dan keutuhan NKRI.

"Tingkatkan disiplin, dedikasi, loyalitas, dan motivasi sebagai insan dirgantara yang mengabdi pada bangsa dan negara. Tingkatkan persiapan personel dan satuan utk menyongsong modernisasi alutsista," tegas Kasau.

Peringatan HUT TNI AU kali ini tanpa dihadiri Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono. Tampak hadir Menteri Koordinator Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dan Kapolri Jendral Timur Pradopo.

Peringatan HUT TNI AU juga diwarnai berbagai atraksi udara, diantaranya akrobat helikopter EC - 120 Collibri, 66 penerjun diantaranya tujuh Srikandi TNI UN dari Wanita Udara (Wara), fly pass dan formasi tiga pesawat Boeing 737 diapit dua pesawat tempur F 16 dan empat pesawat Sukhoi SU - 27/30.

Kemudian ditampilkan pula atraksi manuver enam pesawat latih KT 1-B, fly pass CN 235, Cassa C 212 dan pesawat latih T -34C. Sedangkan demonstrasi darat, atraksi disuguhkan diantaranya drum band Gita Dirgantara, kemampuan tempur Den Bravo yang merupakan pasukan elite Paskhas AU.

BACA JUGA: