Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) diminta melakukan audit terhadap dana pembelian pesawat Sukhoi SU-30MK2 terkait keberadaan PT Trimarga Rekatama sebagai pihak ketiga sebagaimana yang tercantum dalam dokumen Kementerian Pertahanan.

"Kehadiran PT Trimarga Rekatama ini semakin menambah argumentasi untuk audit proses dan perencanaan walaupun belum terjadi transaksi. BPK perlu mendalami, apakah ada indikasi, apakah ada inefisiensi dengan kehadiran PT Trimarga Rekatama.Karena ada skema pembelian melalui G to G. Kalaupun Rosoboron ditunjuk pemerintah Rusia, tetap skemanya G to G. Tinggal dikomparasi bila ada terlibat," kata Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq kepada gresnews.com, Jakarta, Sabtu (7/4).

Ia mengakui, meskipun ada skema pembelian pesawat Sukhoi melalui G to G, namun Rosoboron tetap menggunakan pihak ketiga.

"Rosoboron sebagai penjual yang ditunjuk pemerintah Rusia, atau produsen di Rusia, ya pragmatis sepanjang bisa jual barang, kalau perlu tempel pihak ketiga, siapapun akan dipakai sepanjang barang bisa dijual dan lancar," ujarnya.

Ketika ditanya, apakah ada kaitannya antara PT Trimarga Rekatama dengan PT Sarana Rekatama Dinamika yang merupakan milik bos MNC Group, Mahfudz mengaku tidak tahu.

"Saya tak tahu persis owner-nya siapa dan saya tak peduli siapa PT Trimarga Rekatama itu. Yang penting harus diusut," kata politisi PKS itu.

BACA JUGA: