JAKARTA, GRESNEWS.COM - Partai Perindo yang selama ini mengambil sikap berseberangan, mendadak berubah arah. Usai bertemu menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Selasa (1/8) malam, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo mendadak menyatakan dukungannya terhadap pemerintah.

Sikap Hary Tanoe ini lantas menjadi pertanyaan banyak kalangan. Ada yang berpendapat, perubahan sikap ini terkait dengan kasus dugaan ancaman melalui SMS terhadap seorang jaksa di Kejaksaa Agung.

Terkait hal ini, Menko Polhukam Wiranto meyakini proses hukum kasus dugaan SMS ancaman dengan tersangka Hary Tanoesoedibjo tetap berlanjut. Proses hukum tidak dipengaruhi langkah politik Ketum Perindo itu mendukung Joko Widodo untuk Pilpres 2019. "Tidak," kata Menko Polhukam Wiranto saat ditemui wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/8).

Jawaban ini disampaikan Wiranto saat ditanya wartawan soal berpengaruh-tidaknya status hukum Hary Tanoe setelah memberikan dukungan politik untuk Jokowi. Untuk diketahui, saat ini Hary Tanoe tengah menjalani proses hukum terkait dengan kasus dugaan SMS ancaman terhadap jaksa Yulianto. Hary Tanoe dijerat dengan Pasal 29 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) sebagaimana pasal yang disertakan dalam laporan jaksa Yulianto ke Mabes Polri.

Status Hary Tanoe juga sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Terkait dengan dukungan Perindo terhadap pemerintah dan Jokowi, Wiranto mengatakan hal tersebut merupakan hal yang biasa. Dia menilai dukungan itu juga bergantung pada penilaian partai kepada pemerintah.

"Sebenarnya kalau dukung-mendukung itu biasa ya. Perubahan kebijakan partai itu juga hal yang sangat biasa. Partai dukung dan tidak itu kan tergantung pada penilaian partai kepada pemerintah. Kalau tadinya kemudian sebagai partai oposisi, tentunya punya penilaian adanya kebijakan yang tidak sesuai dengan keinginan partai boleh," katanya.

Jika kemudian Perindo, yang dikenal kritis terhadap pemerintah, menyatakan dukungan, hal itu patut diapresiasi. "Kalau kemudian sekarang berubah dukung, bagus. Bagi pemerintah ya kita alhamdulillah bahwa kinerja pemerintah dapat diterima oleh partai partai politik," ucapnya.

Kata Wiranto, kinerja pemerintah pada akhirnya sangat bersentuhan dengan perwakilan partai politik di DPR. Karena itu, jika banyak parpol yang mendukung, itu menunjukkan kegiatan yang dilaksanakan pemerintah sesuai dengan apa yang diinginkan parpol.

"Berarti kinerja kita memang sesuai dengan apa yang diinginkan partai politik. Harusnya memang sama karena apa, karena pemerintah itu melakukan sesuatu berdasarkan serapan-serapan pemikiran masyarakat harapan masyarakat dan keinginan masyarakat kan begitu," tuturnya.

Langkah Hary Tanoe yang mendadak mendukung pemerintah, disambut baik Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani. "Ya itu kan hak politik dari setiap partai politik ya. Kalau memang seperti itu ya alhamdulillah," kata Puan saat ditemui wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/8).

Terkait dengan sikap Perindo yang selama ini selalu kritis terhadap pemerintah, Puan meminta menanyakan langsung kepada pembesut partai tersebut. "Ya tanyanya ke Perindo, dong, kenapa sekarang jadi dukung pemerintah?" katanya.

Lantas, apakah Perindo sudah melakukan komunikasi sebelumnya dengan PDIP terkait dengan dukungan ini? "Saya rasa PDI Perjuangan berkomunikasi dengan siapa saja dengan partai mana saja. Jadi kalau ada partai lain yang mau ikut dukung pemerintah ya alhamdulillah," katanya.

Dengan adanya dukungan tersebut, Puan berharap situasi politik negeri semakin stabil. "Ya kita kan menjalankan pemerintahan ini tujuannya untuk rakyat ya. Jadi kalau kemudian secara politik lebih stabil karena dukungan dari partai politik yang lain ya itu memang harus kita lakukan," ucapnya. (dtc/mag)

BACA JUGA: