JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kelompok yang menamakan diri Negara Islam di Irak dan Suriah atau ISIS menyerbu kompleks gedung pemerintahan dan kepolisian di kota Ramadi, ibu kota Provinsi Anbar, barat Irak pada Jumat (15/05) sore. Ramadi telah jatuh, bendera hitam berkibar di gedung-gedung markas pemerintahan kota Ramadi.

New York Times melaporkan kota Ramadi bisa dikatakaan jatuh ke tangan ISIS. Perebutan kompleks pemerintahan menunjukkan pergeseran kekuasaan yang signifikan karena ISIS memenangkan pertempuran di Ramadi yang sudah berlangsung satu setengah tahun.

Selama ini tentara pemerintah Iran melawan ISIS dan memperebutkan berbagai area. ISIS pun tidak pernah menguasai gedung ibu kota provinsi. Namun sekarang pemerintah Irak juga menyebut ISIS telah menguasai gedung utama kepolisian di Ramadi. Pejabat keamanan Provinsi Anbar mengatakan ISIS mulai menyerang sekitar Ramadi sejak Kamis malam dengan beberapa bom mobil dan serangan bunuh diri.

Setidaknya terjadi enam pengeboman bunuh diri dengan mobil dan juga serangan mortir. Serangan dimulai Kamis malam dan berlangsung hingga Jumat sore (15/05) waktu setempat. Kini bendera ISIS berwarna hitam berkibar di kompleks gedung pemerintah.

Dalam pernyataannya, ISIS mengukuhkan telah menguasai kompleks yang di dalamnya antara lain terdapat kantor gubernur dan markas kepolisian. Ditambahkan kelompok ISIS membunuh sejumlah pejuang propemerintah, namun tidak dirinci berapa jumlah pastinya.

Warga Ramadi menyelamatkan diri dari pertempuran antara pasukan keamanan dan kelompok ISIS. Kemenangan kelompok yang menyebut diri Negara Islam disebarkan melalui pengeras suara di masjid-masjid kota Ramadi.

Namun demikian, laporan-laporan menyebutkan pertempuran di beberapa lokasi masih berlangsung. Ramadi merupakan kota strategis sebagai ibu kota provinsi terbesar di Irak, Anbar.

Kejatuhan Ramadi menjadi pukulan berat bagi pemerintah Irak yang berusaha mempertahankan Provinsi Anbar agar tidak jatuh ke tangan ISIS.

Pejabat keamanan senior provinsi di Ramadi mengaku sudah memperingatkan pejabat di Baghdad pada Kamis malam bahwa mereka butuh bantuan atau kota akan jatuh ke tangan ISIS. "Tidak ada reaksi," kata pejabat yang tak mau disebut namanya itu. Sementara, ISIS menambah kekuatan mereka di Anbar dengan mendatangkan pasukan dari Raqqa, wilayah di Suriah yang didominasi ISIS.

Setelah membebaskan Tikrit di utara Baghdad bulan lalu, pemerintah Irak ganti fokus memerangi ISIS di Anbar. Namun upaya mereka tampaknya tidak efektif. ISIS telah mengendalikan sebagian besar Provinsi Anbar, termasuk kota Falluja sejak awal 2014. Itu terjadi hampir enam bulan sebelum ISIS menguasai Mosul, kota terbesar kedua di Irak.

BACA JUGA: