JAKARTA, GRESNEWS.COM - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengundang Indonesia untuk menghadiri Konferensi Jenewa II yang akan membahas penyelesaian konflik di Suriah, dalam pertemuan di Montreux dan Jenewa, Swiss, pekan ini. "Indonesia, India, Jepang dan China mewakili Asia yang diundang PBB ke Jenewa untuk mencari solusi masalah Syria," kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam melalui akun twitternya @dipoalam49 seperti dikutip situs setkab.go.id Rabu (22/1).

Pertemuan di Jenewa yang disebut sebagai Konferensi Jenewa II itu akan mempertemukan pemerintahan Presiden Bashar al Assad dengan kubu oposisi negara tersebut yang tergabung dalam Koalisi Nasional Suriah atau Syria National Coalition (SNC). Selain Indonesia, India, Jepang dan China, PBB juga mengundang sejumlah negara dalam konferensi tersebut. Namun undangan untuk Iran yang semula dilayangkan oleh Sekjen PBB Ban Ki-moon telah dibatalkan menyusul keberatan pihak opisisi Suriah yang didukung oleh sejumlah negara.

Mengenai undangan kepada Indonesia untuk menghadiri Konferensi Jenewa II itu, Seskab Dipo Alam memperkirakan boleh jadi itu karena kebijakan luar negeri Indonesia mulai dikenal dan efektif. "Presiden pernah berpendapat soal Syria, Indonesia bukan negara superpower, bukan pula negara Timur Tengah yang punya pengaruh, tapi Presiden menghargai kepedulian rakyat, dan beliau akan berjuang dengan memberikan jalan tengah kepada Amerika Serikat dan sekutunya serta Suriah," ujar Dipo.

Dipo Alam juga menduga undangan untuk hadir dalam pertemuan yang akan merumuskan solusi terhadap konflik di Suriah itu, karena Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Presiden SBY sering kali mengatakan bahwa Islam dan demokrasi sejalan. "Indonesia dalam waktu relatif singkat bisa hidupkan demokrasi dengan baik dan ekonominya bangkit. Sementara negara-negara ´Arab Springs´ belum berhasil," tutur Dipo.

Menurut Dipo Alam, beberapa negara superpower, termasuk AS, China, negara-negara Uni Eropa (EU), dan PBB telah mulai mengakui peran internasional Indonesia yang dikemukakan dalam beberapa forum dan summit internasional. Terkait dengan solusi untuk Suriah, Seskab Dipo Alam mengatakan, sebagaimana yang dilakukan Indonesia terkait konflik di Libanon, Indonesia siap mengirimkan pasukan perdamaian (peace keeping forces) ke Suriah jika PBB memintanya sebagai bagian dari solusi proses perdamaian di negara tersebut.

BACA JUGA: