JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kejaksaan Agung mendeteksi keberadaan buron kakap pembobol uang negara lewat kredit Bank Bapindo senilai Rp 1,3 triliun, Eddy Tansil, di Cina. Kejaksaan mengaku telah melacak keberadaannya dan saat ini tengah berupaya melakukan ekstradisi dengan mengirimkan surat kepada Pemerintah China melalui Kementerian Hukum dan HAM. Namun upaya yang dilakukan sejak September lalu belum juga membuahkan hasil.

"Terkait masalah Eddy Tansil tadi, saya sudah katakan bahwa itu terlacak. Kalau tidak terlacak, tidak mungkin kita melakukan ekstradisi," kata Jaksa Agung  Basrief Arief  saat jumpa pers Akhir Tahun 2013 di Kejaksaan Agung, Senin (23/12). Namun Basrief tak menjelaskan mengapa upaya pemulangan terhadap Eddy Tansil tak kunjung bisa dilakukan.

Eddy Tansil adalah buronan kejaksaan Agung dalam kasus pembobolan Bapindo senilai Rp 565 juta dolar Amerika atau setara Rp 1,5 triliun rupiah untuk kurs saat itu. Pengadilan Jakarta Pusat  telah menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara terhadap bos PT Golden Key Group tersebut. ia juga dihukum membayar uang pengganti senilai Rp 500 miliar dan membayar kerugian negara senilai Rp 1,3 triliun. Namun lelaki bernama asli Tan Tjoe Hong ini mangkir dan memilih kabur dari tempat penahanannya di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang sejak 4 Mei 1996.

Basrief mengakui dapat melacak keberadaan Eddy Tansil setelah memperoleh informasi jejak buron kakap tersebut. Permohonan untuk mengektradisi Eddy telah dilayangkan melalui Menteri Hukum dan HAM sejak 8 September 2011 lalu kepada pemerintah Cina. Kejaksaan juga menyatakan telah berkoordinasi dengan Bank Mandiri selaku pelaksana penyelesaian barang sita eksekusi Eddy Tansil. "Namun, sampai 17 Desember 2013, belum ada tambahan penyelesaian lelang oleh Bank Mandiri karena barang sita eksekusi yang dilelang belum terjual," ujarnya.

Basrief juga mengaku telah menemukan sejumlah aset milik terpidana Eddy Tansil di wilayah hukum Jabodetabek yang diperuntukkan sebagai uang pengganti kerugian negara.
"Namun, belum diperoleh nilai indikatifnya," katanya.

BACA JUGA: