JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) terpilih Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Suhardi Alius dinilai tidak akan mampu mengusut kasus dugaan rekening gendut sejumlah perwira tinggi di kepolisian.  "Seperti Sutarman, Suhardi tidak akan mampu berbuat banyak," kata Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman ketika dihubungi Gresnews.com, Jumat (6/12).

Boyamin mengatakan ketika posisi Kabareskrim masih dijabat oleh Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Sutarman, kasus kepemilikan rekening gendut juga sama sekali tidak diusut oleh Sutarman. Pembiaran tersebut, menurut Boyamin, antara lain disebabkan oleh persoalan sentimen korps di kepolisian.

Boyamin mengatakan tidak mungkin Sutarman mengusik koleganya seperti Kepala Lembaga Pendidikan (Kalemdikpol) Komjen Budi Gunawan, dan Asisten Operasi (Asop)Kapolri Irjen Badrudin Haiti. Kedua perwira tinggi tersebut menurut Boyamin juga tidak akan disentuh oleh Suhardi.

Selain karena sentimen korps,  Boyamin juga pesimis karena senioritas di tubuh kepolisian begitu kuat. Suhardi yang alumni Akademi Polisi (Akpol) 1985 tentu tidak akan mengusik para seniornya. "Jadi tidak usah berharap banyak dari Suhardi, kasus rekening gendut hanya mampu diusut tuntas apabila penanganannya diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," katanya.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Markas Besar kepolisian Irjen Ronny Franky Sompie dihubungi terpisah meminta agar publik jangan terburu-buru pesimistis dan memberi kesempatan kepada Kabareskrim terpilih yang akan dilantik secara resmi pada hari ini, Jumat (6/12). "Dilantik saja belum kok sudah pesimis," ujarnya.

Menurut Ronnie,  pemilihan Suhardi untuk jabatan Kabareskrim oleh Kapolri tentu didasarkan kepada kompetensi dan integritas. Pengalaman Suhardi di korps reserse ketika menjabat sebagai Direktur di Direktorat V Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Bareskrim tentu juga menjadi bahan pertimbangan. Kepemimpinan Suhardi sebagai Kapolda Jawa Barat menurut Ronnie juga telah diperhitungkan oleh Kapolri sebelum memberi amanat sebagai Kabareskrim. "Saya percaya beliau mampu, kita harus memberinya dukungan dan kesempatan," ujarnya.

Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Adrianus Meliala melalui pesan pendek mengatakan Suhardi dipilih karena ia tipe polisi yg responsif dan suka menerabas birokrasi dan protokoler yang kaku dan terlalu mengikat di institusi kepolisian. Pada saat ini polisi menurut Adrianus membutuhkan perbaikan kinerja dan citra melalui korps reserse kriminal.
"Sepertinya polisi dengan tipe seperti Suhardi cocok dan sesuai harapan Kapolri Jenderal Sutarman," ujarnya. (Yudho Raharjo/GN-02)

BACA JUGA: