JAKARTA, GRESNEWS.COM - Aktor di balik peledakan Bom di Gedung Cakrawala, JL. Thamrin sudah berhasil diidentifikasi. Polisi telah mengonfirmasi keberadaan lembaga di bawah ISIS sebagai otaknya. Di sisi lain, Polisi mengingatkan masyarakat agar untuk waspada sebab ada kemungkinan teror bom serupa akan meluas ke beberapa kota besar.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian telah mengkonfirmasi adanya persaingan kuat dari Bahrun Naim, salah satu pimpinan sel ISIS di Indonesia untuk menjadi pimpinan Asia Tenggara. Serangan di Sarinah dianggap merupakan salah satu aksi unjuk gigi dari Bahrun untuk memperebutkan posisi tersebut.

"Di Asia Tenggara, ada Bahrun Naim yang ingin mendirikan Khatibah Nusantara. Dia juga ingin menjadi leader untuk kelompok ISIS di Asia Tengah," ujarnya di Istana Kepresidenan, Kamis malam (14/1).

Tito menjelaskan, Bahrun memiliki pengaruh kuat di Jawa dan Sulawesi, walaupun kini ia diketahui berada di Raqqah, provinsi di sebelah selatan Suriah. Sampai saat ini, kelompok ISIS di Asia Tenggara seperti Indonesia, Filipina, dan Thailand, baru wilayah Filipina Selatan yang telah mendeklarasikan diri dan menjadi pesaing Bahrun.

Bahrun sendiri pernah menjalani vonis 2,5 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Solo saat ditangkap oleh  tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror pada November 2010 di rumah kontrakannya, di Pasar Kliwon, Solo. Dia kemudian divonis 2,5 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Solo. Setelah bebas, di tahun 2014 ia pergi ke Suriah bergabung dengan ISIS.

"Kami sudah tahu kelompoknya dan akan kami lakukan pengejaran," katanya.

Di sisi lain, keterlibatan ISIS dalam pengeboman juga sudah diamini Aamaaq news agency, sebuah media yang diketahui pro dengan ISIS. "Anggota ISIS melakukan serangan bersenjata pagi ini yang menargetkan warga asing dan pasukan keamanan yang telah melindungi mereka (warga asing) di ibukota Indonesia," bunyi laporan Aamaaq, seperti dilansir Reuters pada Kamis (14/1).

MENYEBAR KE KOTA LAIN - Pengamat Terorisme Al Chaidar, membenarkan adanya persaingan pemimpin ISIS di Asia Tenggara. "Ini memang benar ada kontestasi dari mereka untuk jadi yang terdepan di kelompok Asia Tenggara," katanya.

Ia menyatakan terdapat pola lanjutan dimana kemungkinan Jakarta masih akan menjadi target utama. Selain itu, Bali yang dianggap sebagai daerah yang sangat strategis juga riskan menjadi sasaran. Ia melihat, dari lansiran media ISIS diketahui mereka menyerang warga asing yang berada di Indonesia, dan paling banyak tentu berada di kota-kota besar seperti Bali.

"Surabaya, Medan, Makasar juga harus berhati-hati, polisi sudah bisa melihat kelompok ini dari ISIS. Tapi juga tetap ambil waspada dari kelompok teroris lainnya," katanya kepada gresnews.com, Jumat (15/1).

Ia meminta, polisi juga harus waspada terhadap jaringan Al Qaeda yang juga diketahui sedang bergerak. Sebab, seperti ISIS, kelompok ini juga memiliki jaringan bawah yang sangat banyak.

"Walaupun belum ada agenda yang dilakukan, dua kelompok ini yang harus diwaspadai di Indonesia," katanya.

Masyarakat pun dihimbau untuk menghindari tempat-tempat ramai seperti Mall dan pos polisi. Hal ini lantaran kedua tempat tersebut tengah menjadi sasaran.

Kantor polisi, lantaran para teroris ini menganggap aparat telah menangkap dan memenjarakan teman seperjuangan serta pemimpin mereka. Mall, karena pelaku mengincar tempat ramai dan berbau asing.

DPR IKUT WASPADA - Sore hari sebelum kejadian bom di kawasan Thamrin pada Kamis pagi, DPR RI juga mengalami kejadian ganjil. Seorang oknum yang tak dikenal dan tak diketahui asal usulnya. Pada Rabu (13/1) sempat mendatangi kepala biro pemelihara gedung menanyakan pihak yang bertanggung jawab atas kompleks parlemen.

"Kemarin sore, ada yang minta peta lokasi DPR RI, Alhamdulillah staf saya yang bertanggung jawab untuk hal ini tidak kasih," ujar Winantuningtyastiti, Sekretaris Jenderal DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Kamis (14/1).

Hal ini dirasa ganjil lantaran sebelumnya, tak pernah ada pihak yang meminta peta atau denah lokasi kompleks parlemen secara keseluruhan. Denah parlemen disimpan secara khusus. "Sekarang DPR masih Siaga I karena kabar penyerangan tersebut," katanya.

Pengamanan DPR juga diketahui diperketat, Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR RI  bekerja sama dengan Polda terus berpatroli memeriksa setiap sudut gedung parlemen. Terlihat jalur masuk pejalan kaki menuju DPR sempat ditutup untuk membatasi akses masuk ke kompleks parlemen.

BACA JUGA: