Pembangunan Jalan Tol Depok-Antasari (Desari) sepanjang 21 kilometer hingga kini masih terkendala pembebasan lahan. Sangat lambatnya pembebasan lahan di pembangunan tahap I dan II (Sawangan-Bojong Gede) tersebut, berdampak pada jadwal konstruksi.  Target yang mestinya mencapai 60 persen, secara keseluruhan setahun terakhir  baru mencapai 25 persen.

Sebenarnya lahan atau tanah yang sudah dibebaskan untuk tahap I (Antasari-Sawangan) sudah mencapai 90 persen, tetapi sisa 10 persen yang belum dibebaskan lokasinya terpencar-pencar di banyak tempat, hingga menyulitkan kelancaran konstruksi. Sementara untuk tahap II, Sawangan-Bojong Gede (Bogor) sepanjang sembilan kilometer, pembebasan lahannya baru mencapai 20 persen dari total seluas 71 hektare.

Selain mengakibatkan lambatnya proses pembangunan Jalan Tol Depok-Antasari (Desari), proses pembebasan tanah yang berlarut-larut juga berakibat pada hilangnya kesabaran sebagian masyarakat yang tanahnya terkena pembangunan Tol Desari tersebut.

Kini pembangunan menemui masalah baru, dengan adanya ratusan warga Kelurahan Krukut, yang menarik kembali berkas persetujuan penggusuran lahan untuk proyek pembangunan Tol Depok-Antasari (Desari). Hal itu  sebagai protes akibat terkatung-katungnya proses pembayaran meski sudah ada kesepakatan mengenai harga ganti rugi. "Hampir setaunan kalo gak salah pembayarannya gak kelar-kelar, padahal saya siap pindah," ujar seorang wanita warga RW4 Kelurahan Krukut yang menolak disebut namanya.

Jalan tol yang dikelola  PT Citra Waspphutowa (CW) nantinya akan menghubungkan tiga kota yaitu Jakarta-Depok-Bogor dan terkoneksi dengan JORR II. Titik temu berada di daerah Krukut yang merupakan bagian dari delapan radial tol di Jakarta.

PT Citra Waspphutowa sendiri merupakan konsorsium pengelola dan pembangunan tol Antasari-Depok-Bogor yang terdiri atas empat pemegang saham, yaitu PT Citra Marga Nusaphala Persada (porsi saham 62,5 persen), serta PT Hutama Karya, PT Waskita Karya, dan PT Pembangunan Perumahan (masing-masing 12,5 persen). Nilai total investasi pembangunan jalan tol Desari sendiri mencapai Rp3,9 triliun. (Edy Susanto)

BACA JUGA: