JAKARTA, GRESNEWS.COM - Masyarakat hingga saat ini masih sulit menemukan gas elpiji 3 kg. Kelangkaan gas elpiji yang beken dijuluki gs melon ini terjadi bukan hanya di wilayah Bogor tetapi sudah merambah hingga wilayah Tangerang. Akibatnya, masyarakat pun jadi korban dipermainkan oleh pengecer dengan cara menaikan harga seenaknya.

Salah satu warga di Babakan Madang, Bogor, Raden Ardi mengaku sangat kesulitan untuk mencari tabung gas elpiji 3 kg di sekitar dekat rumahnya. Dia mengaku mendapatkan gas elpiji 3 kg di wilayah Sentul, yang sangat jauh dari kediamannya. Bahkan ketika memperolehnya, harga gas elpiji malah melonjak naik dari harga yang biasanya dibeli di warung sekitar rumahnya.

Dia menambahkan sebelum terjadinya kelangkaan gas, elpiji melon dijual seharga Rp18.000. Kini melonjak menjadi Rp22.000. "Susah banget dapat gas elpiji, saya mesti cari sampai ke Sentul. Belum lagi habis bensin, ini sama saja saya beli gas 12 kg," kata Raden kepada Gresnews.com, Minggu (1/3).

Petrus Heru, salah satu warga Tangerang juga mengaku kesulitan untuk mencari gas bersubsidi itu. Bahkan dia mengaku harus mencari ke agen Pertamina yang sangat jauh dari rumahnya.

Sialnya, dia menambahkan, ketika sampai di agen milik Pertamina, ternyata sudah ada antrean panjang. Padahal Petrus menggunakan gas elpiji 3 kg untuk kebutuhan memasak sehari-hari. "Susah banget saya dapet dari Perum II Karawaci, bisa nemu gas di wilayah Cimone. Sudah itu antre saja," kata Petrus.

Menanggapi hal itu, Manajer Humas PT Pertamina (Persero) Adiatma membantah telah terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kg. Selama ini Pertamina selalu mensuplai gas elpiji 3 kg sesuai permintaan. Pertamina sudah menggelontorkan pasokan gas sekitar 8000 tabung gas hingga 150.000 tabung gas. Namun pasokan yang sudah diberikan persuahaan itu tidak terserap seluruhnya oleh masyarakat.

Menurutnya tidak mungkin terjadi penimbunan di tingkat agen maupun pangkalan gas. Sebab di tingkatan agen atau pangkalan masih dibawah kontrol Pertamina. Kejadian yang sebenarnya justru penyerapan gas elpiji 3 kg di masyarakat hanya 10 persen dari pasokan yang diberikan oleh Pertamina.

"Tidak benar itu ada kelangkaan. Memang penyerapannya sangat rendah oleh masyarakat," kata Adiatma.

BACA JUGA: