JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah merombak seluruh jajaran direksi PT Angkasa Pura II (Persero). Posisi Direktur Utama Angkasa Pura II dari Tri Sunoko digantikan oleh mantan Direktur Utama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo Budi Karya Sumadi. Perombakan direksi Angkasa Pura II dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Kementerian BUMN.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan tujuannya pergantian seluruh direksi agar mampu berinovasi dan mendorong sisi pelayanan dan keamanan. Menurutnya saat ini khusus di Bandara Soekarno Hatta sangat memburuk dari sisi pelayanan pada penumpang, hal itu terkait dengan kelebihan kapasitas penumpang. Untuk itu, perusahaan perlu mempercepat upaya revitalisasi ataupun pengembangan bandara udara.

Dia menambahkan Angkasa Pura II (Persero) diharapkan mampu menyiapkan peta jalan pengembangan bandara yang sudah ada sehingga masalah kelebihan kapasitas penumpang yang harus dilayani seperti saat ini tidak lagi terjadi di kemudian hari. Kemudian terkait sistem pelayanan terhadap penerbangan, direksi yang baru harus melakukan pembenahan secara menyeluruh agar penerbangan tidak terganggu. Dalam konteks ini, pemerintah berharap manajemen ikut menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan.

"Oleh karena itu, direksi baru mempunyai tugas yang sangat berat dengan situasi yang saat ini untuk memberikan pelayanan bagi konsumen dan airlines," kata Rini di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (15/1).

Rini menjelaskan alasannya mengangkat Budi sebagai Direktur Utama Angkasa Pura II karena melihat rekam jejaknya dalam memimpin BUMD DKI Jakarta. Selain jejak rekamnya, Rini menilai Budi memiliki integritas yang tinggi dalam menjalankan perusahaan.

Dia mengatakan pembenahan merupakan hal yang sangat penting, agar perusahaan dapat berkembang menjadi perusahaan berkelas dunia sebagaimana sudah digagas oleh manajemen sebelumnya. Dia mengharapkan perusahaan dapat menunjukkan kompetensi teknis dan bisnisnya sehingga dapat bersaing secara sehat dengan pihak swasta yang juga berkeinginan mengelola bandara di tanah air.

"Secara teknis kami meyakini manajemen baru bisa menguasai. Dalam memilih direksi, integritas yang utama," kata Rini.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta kepada direksi baru Angkasa Pura II untuk meningkatkan keamanan bandara karena keamanan bandara menyangkut keselamatan penerbangan. Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan akan menerbitkan regulated agent untuk peningkatan layanan penumpang dan airlines. Dia mengatakan penerbitan regulasi baru tersebut agar seluruh pemangku kepentingan di bandara tidak menjadi liar dalam beroperasi.

Jonan menambahkan pekerjaan rumah bagi direksi yang baru adalah pengembangan bandara Soekarno Hatta khususnya pembangunan runway (landasan pesawat) ketiga. Kemudian perbaikan transportasi dari luar Jakarta menuju bandara, sebab bandara Soekarno Hatta merupakan gerbangnya Indonesia di mata dunia dan mata di daerah-daerah lain di Indonesia. Dia mengharapkan bandara Soekarno Hatta memberikan wajah baru yang merefleksikan kebudayaan Indonesia.

"Kebudayaan Indonesia harus bisa terpancar di dunia," kata Jonan.

Berikut jajaran direksi baru PT Angkasa Pura II (Persero) :

- Direktur Utama  : Budi Karya Sumadi
- Direktur            : Faik Fahmi
- Direktur            : Djoko Murjatmodjo
- Direktur            : Ituk Heraindri
- Direktur            : Daan Achmadi
- Direktur            : Andra Y. Agussalam

BACA JUGA: