JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengaku telah memilih tiga calon investor untuk PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) yang tengah kesulitan keuangan. Ketiga Investor tersebut akan dipilih satu diantaranya untuk menjalin kerjasama operasional (KSO). Kerjasama dengan investor swasta tersebut dilakukan sebagai bentuk penyelamatan perusahaan yang telah terlilit utang senilai Rp7,6 triliun.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan baik ketiga calon investor dan Merpati diwajibkan menyerahkan rencana kerja perusahaan. Penyerahan rencana kerja itu merupakan salah satu syarat untuk mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). "Dari tiga investor itu nanti akan dipilih satu," katanya.

Menurut Dahlan jika sudah dipilih satu investor maka rencana kerja mereka harus diserahkan bersamaan rencana kerja milik Merpati kepada pengadilan niaga. Selanjutnbya pengadilan niaga akan memutuskan rencana bisnis tersebut dapat diteruskan atau tidak. Kendati demikian, Dahlan enggan untuk mengungkapkan tiga nama investor tersebut.

"Calonnya sudah ada tiga. Saya tidak bisa katakan," kata Dahlan, Jakarta, Kamis (16/10).

Sebelumnya, salah seorang pejabat PT Perusahaan Pengelola Aset/PPA (Persero) yang tidak mau disebut namanya mengungkapkan. Pihaknya sempat menjaring 100 investor. PPA sebagai penerima tugas untuk penyelamatan Merpati dengan tugas restrukturisasi utang. PPA sebelumnya menawarkan kepada para investor melalui dua cara. Pertama KSO sebagai strategic partner atau pemegang saham. Namun dengan melihat kondisi utang Merpati yang sudah hampir mencapai Rp10 triliun, para investor pun enggan untuk menjadi pemegang saham.

Kemudian cara kedua yaitu dengan mekanisme PKPU, setelah pelaksanaan PKPU maka skema KSO bisa dilakukan karena tidak menjadi pemegang saham tetapi hanya menikmati fasilitas. Menurut sumber PPA itu, PPA selalu melihat investor jika investor ingin menjadi pemegang mayoritas saham, pihaknya akan melihat kinerja keuangan calon investor tersebut. Diakui sumber itu Calon investor rata-rata berasal dari kalangan swasta dan kalangan BUMN besar.

Namun sumber mengakui dengan penjaringan para investor tersebut, hingga saat ini masih belum jelas skema penyelamatan terhadap Merpati. "Perlu dimatangkan dengan Kementerian BUMN," kata pejabat tersebut.

PT Merpati Airline diketahui akhir-akhir ini diambang pailit. Perusahaan penerbangan plat merah yang fokus melayani penerbangan perintis ini kolep karena tak lagi mampu membiayai operasionalnya. Bahkan beberapa kali Pertamina selaku pensuplai bahan bahar avtur ke pesawat-pesawat Merpati, harus menghentikan pasokan, lantaran Merpati menunggak pembayaran avtur hingga triliunan rupiah.

Sebagian kalangan DPR sempat meminta pemerintah untuk menutup operasional PT Merpati. Namun sebagian kalangan ingin Merpati tetap dipertahankan melihat fungsinya yang melayani penerbangan wilayah-wilayah pelosok Indonesia. Menteri BUMN Dahlan pun mati-matian untuk tetap menghidupkan perusahaan yang didirikan sejak 1962 itu. Diantaranya dengan mencari investor untuk mitra KSO.

BACA JUGA: