JAKARTA, GRESNEWS.COM - Komisi VI DPR RI mengaku akan mempertimbangkan jika pemerintah mengajukan permintaan penyertaan modal negara (PMN)untuk membayar hak-hak normatif karyawan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero). Namun Komisi VI meminta harus ada yang bertangungjawab terhadap pengucuran PMN tersebut.

Anggota Komisi VI DPR RI Ferrari Romawi mengatakan harus ada pihak-pihak yang bersedia bertanggungjawab atas pengelolaan PMN. Selanjutnya permasalahan perusahaan yang diakibatkan karena kesalahan manajemen harus ada sanksi hukum. Langkah tersebut dilakukan agar ada pihak yang bertanggungjawab terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi selama ini di perusahaan.

"Jangan nanti semua BUMN (Badan Usaha Milik Negara) seolah-olah bangkrut karena mismanajemen. Sudah dirampok sama manajemen, kemudian ujung-ujungnya minta uang sama negara untuk menyelesaikan. Ini kan jadi penyakit," kata Ferrari kepada Gresnews.com, Jakarta, Minggu (21/9).

Ferrari mengatakan jika pemerintah ingin mengajukan PMN kepada DPR hendaknya perlu ada pembicaraan lebih lanjut. Merpati juga diminta harus menyampaikan bussines plannya terlebih dahulu. "Saya rasa opsi-opsi itu (PMN) bisa saja, yang penting kita lakukan pembicaraan lebih dulu seperti apa yang akan dibuat oleh pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan Merpati," kata Ferrari.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan untuk membuat Merpati pihaknya tidak akan memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Merpati. Namun, jika ada pihak-pihak lain yang mengusulkan Merpati untuk diberikan PMN, Dahlan tidak akan menghalanginya.

Dahlan mengatakan Merpati seharusnya merasa malu karena sering menerima PMN sementara perusahaan tidak pernah mengalami kemajuan. Dahlan sendiri mengaku optimis bahwa perusahaan platmerah itu dapat berkembang walaupun tanpa PMN. "Saya percaya bila Merpati bisa bangkit tanpa PMN, tetapi harus kritis terhadap rencana bisnis," ujar Dahlan.

Meskipun seolah-olah penyelesaian Merpati itu buntu. Dahlan mengaku belum menyerah, dirinya ingin mencari penyelesaian yang terbaik untuk Merpati. "Intinya, soal Merpati masih dicari. Belum buntu. Saya belum menyerah," kata Dahlan.

BACA JUGA: