JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menerima perwakilan pilot senior dari Asosiasi Pilot Merpati (APM) sebanyak 10 orang. Mereka datang dengan tujuan mempertanyakan masa depan maskapai Merpati Nusantara Airlines (MNA).

Kepala Biro Humas dan Protokoler Kementerian BUMN, Faisal Halimi mengungkapkan datangnya perwakilan pilot tersebut untuk mengetahui kondisi Merpati. Masalahnya selama ini sebagian dari anggota APM tidak lagi menerbangkan pesawat Merpati karena permasalahan gaji.

"Jadi persoalan gaji para pilot yang dicicil dan para pilot tersebut meminta pemegang saham yaitu Menteri BUMN, Dahlan Iskan untuk memberikan solusi," ujar Faisal di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (1/11).

Ia mengatakan kemudian pihak Merpati diminta untuk membicarakan kepada manajemen mengingat pada saat Kementerian BUMN mengangkat manajemen baru dibawah kepemimpinan Direktur Utama Asep Eka Nugraha. Manajemen baru ini mengaku sanggup untuk menjalankan dan menyelesaikan permasalahan perusahaan.

"Kemudian beliau (Dahlan Iskan) menghormati upaya dan profesi para pilot untuk datang ke Kementerian BUMN. Kalau dari pemegang saham itu hanya ingin merpati untuk restrukturisasi utang," kata Faisal.

Faisal mengungkapkan bahwa perwakilan tersebut berharap agar Kementerian BUMN untuk memberikan bantuan bantuan untuk penyelamatan perusahaan.

"Mereka mengharapkan ada Penyertaan Modal Negara (PMN) tapi Pak Dahlan menolak karena dari awal untuk Merpati tidak ada suntikan dana," kata Faisal.

Sementara itu, seorang pilot senior yang baru saja menghadap Dahlan Iskan berhasil diwawancarai oleh awak media. Pilot senior yang enggan menyebut namanya menilai saat kondisi Merpati seperti luka yang sedang berdarah, ketika sudah berdarah dan luka tersebut juga terus diperparah.

"Jadi sudah luka berdarah terus dikorek-korek oleh orang lain," kata pilot senior tersebut.

Pilot senior tersebut mempertanyakan kepada Kementerian BUMN mengenai arah perusahaan saat dan pilot senior tersebut membantah bahwa beberapa pilot Merpati saat ini tidak dalam kondisi mogok kerja.

"Kita tidak mogok kerja tetapi bagian safe flight Merpati menyatakan para pilot tidak boleh terbang karena beban moral hazard yang dimiliki oleh para pilot," kata Pilot tersebut.

(Heronimus Ronito/GN-04)

BACA JUGA: